Download

7/14/2009

Tentang ATmega8535

ATmega8535 dapat memiliki frekuensi osilator yang sangat tinggi, yakni 16 MHz. Kebanyakan instruksi-instruksinya dapat diselesaikan hanya 1 clock saya. Sehingga jika Chip dipaksa bekerja pada kecepatan maksimum, maka setiap instruksi dijalankan hanya 0,0675uS. Atau dalam 1uS dia bisa menyelesaikan 16 instruksi. Wow sebuah kecepatan yang sangat fantastis untuk sebuah mikro kontroller.
Namun di dalam chip AVR ATmega8535 banyak peralatan yang diintegrasikan di dalamnya. Misal semacam ADC, Timer/Counter, USART, dll. Peralatan ini memiliki kemampuan tersendiri, dan kebanyakan tidak secepat inti atau core prosesornya. Misalnya ADC, yang maksimum hanya bekerja setinggi 200 kHz, atau IIC yang maksimum 400 kHz. Sehingga frekuensi yang diberikan pada masing-masing alat musti berbeda. Nah oleh karena itu, untuk mengatasi hal itu dibuatlah sebuah alat yang bertugas untuk membagi frekuensi osilator utama. Sehingga akan didapat frekuensi yang memadai untuk masing-masing peralatan tersebut. ATMEL kemudian menyebut alat ini dengan Prescaler. Unit prescaler ini diberikan pada masing-masing peralatan sehingga dapat diatur dengan cara yang berbeda satu sama lain.
Tujuan dari bahasan ini adalah memberikan pemahaman fungsi Prescaler. Bahasan lebih terkonsentrasi pada prescaler dibanding seluruh isi datasheet yang terlalu umum dan membingungkan awam.

Prescaler
Prinsip dari prescaler ini adalah sebuah flip-flop yang setiap outputnya lebih lambat ½ kali dari inputnya. Pada Prescaler ini terdapat beberapa unit flip-flop seperti itu, yang bisa diaktifkan sesuai dengan kebutuhan.
Hasilnya, adalah frekuensi untuk Device bisa diturunkan mulai 1/2 kali, 1/4 kali, 1/8 kali,… 1/1024 kali, sampai didapatkannya frekuensi yang memadai.
Beberapa Device di dalam ATmega8535 sudah dilengkapi dengan unit prescaler semacam ini.

Prescaler pada Timer-0 dan Timer-1
Beberapa Device di dalam ATmega8535 sudah dilengkapi dengan unit prescaler semacam ini.
pada timer-0 dan TImer- kita disediakna 4 pilihan pembagi frekuensi. Yakni 1/8, 1/64, 1/256, dan 1/1024. Dalam keadaan default (reset) secara otomatis pilihan jatuh pada tidak memilih sama sekali. Yakni bahwa Timer-0 dan Timer-1 dalam keadaan mati. Untuk menghidupkannya maka kita harus memilih pilihan klock tersebut. Yakni dengan melakukan pengaturan pada bit-bit CS02..0. pada register TCCR0 untuk Timer-0, dan ...
... untuk Timer-1, adalah bit-bit  CS12..0. pada register TCCR1B.

Prescaler pada Timer-2
Rangkaian prescaler milik Timer-2 sebenarnya adalah serupa dengan Timer-0 dan Timer-1. Hanya saja pilihan pembaginya lebih banyak. Hal ini karena tidak adanya pin sumber klok eksternal untuk Timer-2 ini.
Kita diberikan pilihan, yakni 1/1, 1/8, 1/32, 1/64, 1/128, 1/256, dan 1/1024, yang bisa kita pilih dengan mengatur bit-bit CS22..0. pada register TCCR2.
Seperti di atas ini adalah tabel untuk prescaling Timer-2

Prescaler pada ADC
ADC adalah sebuah peralatan yang sangat penting. Sehingga ADC dalam dunia mikrokontroller adalah wajib ada nampaknya. Dan ADC di dalam ATmega8535 hanya memiliki kecepatan 200kHz. Oleh karena itu dengan penggunakan rangkaian prescaler, maka kita bisa memberikan klok dengan frekuensi yang tepat bagi ADC tersebut.
Umumnya sumber klok untuk ADC ini adalah diambil dari osilator system utama, yang biasanya bekerja sangat cepat. Dengan prescaler ini kita bisa membagi fOsc menjadi beberapa tingkat. Yakni seperti tabel di bawah ini. Kita dapat memilih nilai prescaler dengan mengatur bit-bit ADPS2..0. pada register ADCSRA.
Penjelasan lebih lanjut ada pada bahasan alat yang bersangkutan.
Newer Posts Older Posts Home
Aulia DirUt. Powered by Blogger.
 

Followers

 

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger