Gambar skema Rangkaian Termometer Digital beserta komponen dan cara pembuatannya
Rangkaian Termometer Digital. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Penggunaan air raksa sebagai bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu.
Pada kesempatan kali ini kami akan mengetengahkan bahasan tentang Rangkaian Termometer Digital. Untuk bahan pembelajaran, di bawah ini telah disertakan gambar skemanya.
Komponen-komponen yang diperlukan :
R1 = 10K
P1, P4 = 22K
P5 = 10K
D1, D2, D3, D4 = DUS
T1, T2, T3, T4 = TUN
NTC = R 25oC = 5K
L1, L2, L3, L4 = 6 Volt 50 mA
Termometer air raksa yang sudah kuno bisa diganti dengan termometer elektronik dan penunjukkan temperaturnya berlangsung secara digital dengan bantuan lampu. Dengan demikian rangkaian ini dibuat sedemikian rupa supaya tiap 2oC lampu yang menyala bertambah satu. Sedangkan lampu itu disusun menurut bentuk dari termometer yang biasa, dan disusun vertikal. Untuk tiap ambang penyalaan bisa diatur terpisah sehingga bisa dilakukan kalibrasi dengan menggunakan bantuan termometer yang telah ditera. Sedangkan potensiometer 10K berguna untuk menyesuaikan resistansi NTC yang dipakai karena NTC sendiri dengan tipe yang sama menunjukkan toleransi pabrik yang masih besar tentunya. Lampu bisa diganti dengan LED yang dapat mempengaruhi besarnya biaya. Dengan menambah jumlah lampu, maka ketepatan Rangkaian Termomter Digital bisa diperbaiki.
0 komentar:
Post a Comment