Download

2/16/2013

Animasi LED


Berdasarkan reques seorang pembaca , posting saya kali ini sesuai dengan video youtube dibawah ini.




Sebenernya project serupa pernah saya bahas di project led berjalan dengan ic 4017, hanya kali ini animasinya lumayan keren dan memakai banyak LED. Untuk mendrive LED yang banyak dibutuhkan transistor dan perhitungan tegangan sumber vs jumlah LED beserta kombinasi rangkaian paralel/seri sesuai rumus di www.ledcalculator.net

Gambaran driving led jumlah  banyak seperti gambar dibawah ini.


Gambar yang diatas menunjukkan 5 buah LED yang langsung dihubungkan ke output 4017 karena ic 4017 diberi tegangan 12volt dimana jika memakai 5 LED maka masing-masing LED mendapatkan tegangan yang cukup. Jika Led lebih banyak maka diperlukan perhitungan seri-paralel sesuai rumus.

Pada video youtube terdapat 4 buah rangkaian LED yang disusun membentuk karakter. Berdasarkan sifat output 4017 maka untuk membuat animasi seperti pada video maka mudah saja dengan memberikan output single pada out  0 - 1 - 2 - 3  ke masing-masing huruf. Sedangkan untuk membikin kedip bareng maka yang disambungkan secara paralel adalah output 5 - 7 - 9. Agar animasi sesuai dan tidak numpuk maka ditambahkan dioda small signal 1N4148 yang disusun seperti rangkaian berikut:



(klik untuk memperbesar)



Mudah Bukan ? Selamat Mencoba

Percobaan 8.2 Pengaturan Arah Putaran Motor Melalui Saklar

Percobaan 8.2 Pengaturan Arah Putaran Motor Melalui Saklar
Pada percobaan ini, motor stepper akan berputar searah jarum jam, atau berlawanan arah jarum jam bergantung pada posisi push button yang ditekan ( P2.0 atau P2.1 ) secara terus menerus.

Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan kabel parallel antara P0 dengan motor stepper
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
5. Ketik program berikut ini: (download file prog82a.asm)


org 0h
start: 
CW: JB P2.0,CCW ; SW1
           call stepCW
           sjmp start
           ;
CCW: JB P2.1,CW ;SW2
           Call stepCCW
           Sjmp start
           ;
StepCW:
           mov P0,#11101111b ; Turn on driver 1
           call delay ; call delay time
           mov P0,#11011111b ; Turn on driver 2
           call delay ; call delay time
           mov P0,#10111111b ; Turn on driver 3
           call delay ; call delay time
           mov P0,#01111111b ; Turn on driver 4
           call delay ; call delay time
           ret
           ;
StepCCW:
           mov P0,#01111111b ; Turn on driver 1
           call delay ; call delay time
           mov P0,#10111111b ; Turn on driver 2
           call delay ; call delay time
           mov P0,#11011111b ; Turn on driver 3
           call delay ; call delay time
           mov P0,#11101111b ; Turn on driver 4
           call delay ; call delay time
           ret
           ;
delay: mov R0,#255
delay1: mov R2,#255
           djnz R2,$
           djnz R0,delay1
           ret
           end
7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog82a.asm
8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program dari *.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software ( Lihat Petunjuk Penggunaan)
10. Lakukan pengamatan arah putaran motor stepper apakah sudah sesuai ?
11. Lakukan modifikasi program tersebut diatas, saklar push button yang lain.

2/15/2013

PEMANCAR TV MINI DENGAN NINTENDO/SEGA BEKAS


" ...adalah illegal untuk menyiarkan siaran tv tanpa meminta izin dari yang berwenang ..."
Ceritanya dapet pesenan dari seorang bapak di bandung yang ingin menyiarkan acara di mesjid kampungnya ke penduduk di 1 RW ...dan akhirnya googling dan mendapatkan ide untuk membuat Pemancar TV mini menggunakan RF modulator bekas


APA ITU RF MODULATOR ?

RF Modulator adalah pengubah sinyal VIDEO composit + Audio ke dalam bentuk Radio frekuensi, biasanya digunakan pada perangkat Nintendo, sega, video player, vcd etc (jaman jadul) sehingga dapat ditayangkan pada ch TV (vhf)
Umumnya ch yg digunakan adalah 3-4 8-9 VHF

dan akhirnya diriku bergerak menuju surga elektronika "PASAR GENTENG SURABAYA" sampailah di toko loak dan mendapatkan modul RF bekas SEGA seperti ini ....


harganya cukup fantastis...dengan perjuangan yang keras , 3 buah dilepas dengan harga 25 ribu saja

dalemannya seperti ini nehhh.....


dan ternyata seluruh rangkaian RF modul yang dibahas di google mirip-mirip....
selanjutnya bereksperimen dengan menggunakan antena biasa, default frekuensi adalah 9VHF..tetapi dengan merubah lilitan (liat gambar) dengan cara merenggangkannya , player DVD ku bisa dilihat di channel 11VHF . Jika di rapatkan maka ch nya turun . Pelan -pelan dan sabar kuncinya. Trim audio (pake obeng) juga diperlukan jika audionya tidak muncul.

Kemudian aku melihat youtube ini :




dan akhirnya pergi ke pasar genteng lagi untuk membeli penguat CATV 20 db dengan harga perbijinya 50 ribu


dan untuk memudahkan ...diagramnya seperti ini :



untuk mempercantik..kita kasi casing dehh ...




aku ga berani mencoba sampe jauh-jauh..takut mengganggu tetangga kanan-kiri, tapi siaranku walau hanya dengan antena "rabbit ear" bisa menjangkau 2 blok rumah .....

PERCOBAAN 8 MOTOR STEPPER



TUJUAN
1.  mamahami rangkaian interface mikrokontroller dengan motor stepper
2.  memahami rangkaian driver motor stepper ULN2003
3.  memahami bahasa assembly untuk mengatur arah putaran motor stepper
4.  memahami bahasa assembly untuk mengatur arah putaran motor stepper dengan menggunakan saklar.
Gambar 8.1. Rangkaian interface motor stepper dengan driver ULN2003
DASAR TEORI
Pada Motor DC biasa, akan berputar dan berputar terus selama power supply ada. Tidak ada rangkaian cerdas tertentu yang diperlukan untuk mengendalikan motor tersebut, kecuali hanya memperlambat putaran atau membalik putaran, dengan menerapkan polaritas balik. Motor stepper adalah sangat berbeda. Jika anda memberikan power pada motor ini, maka motor ini akan berada dalam keadaan diam, agar motor dapat berputar, anda harus merubah sinyal yang masuk ke motor. Sebagai ilustrasi, dapat dibayangkan sebuah kompas dengan elektromagnet disekitarnya. Sebagaimana digambarkan pada gambar 2.2., apabila power yang diberikan pada elektromagnet diganti, maka akan merubah posisi jarum dari kompas.

Gambar 4.2. Ilustrasi sebuah kompas dengan elektromagnet
Dengan empat buah elektromagnet maka gerakan akan melompat secara kasar. Sekarang bayangkan susunan yang sama dengan 100 elektromagnet yang mengitari kompas. Dengan mangatur energi yang mengalir pada setiap elektromagnet dalam berurutan, maka jarum akan memerlukan sebanyak 100 langkah untuk melakukan satu kali putaran. Tetapi dengan pengaturan 100 elektromagnet secara individu, akan memerlukan elektronika yang kompleks.


Gambar 4.3. Ilustrasi motor stepper dengan jarum kompas dengan elektromagnet
Pada ilustrasi tersebut, huruf-huruf yang melingkar mewakili elektromagnet. Semua magnet dengan huruf yang sama berada dalam keadaan koneksi. Ketika anda memberi arus pada rangkaian tersebut, maka semua elektromagnet dengan huruf yang sama akan on pada saat itu, untuk menggerakkan kompas, maka elektromaget berikutnya harus dialiri arus, sehingga akan menimbulkan gerakan.
Table 2.7.1. Full Step Mode
A
B
C
D
KOMENTAR
1
0
0
0
Take a step clock wise
0
1
0
0
another step clock wise
0
0
1
0
another step clock wise
0
0
0
1
another step clock wise
0
0
0
1
No step take
0
0
1
0
Take a step back
Mode Half Steps
Dengan menghidupkan dua koil pada waktu yang bersamaan maka motor akan berada dalam posisi diantaranya.

Figure 2.7.4. Half step mode

Table 2.7.2. Half Step Mode
A
B
C
D
KOMENTAR
1
0
0
0
Take a step clock wise
1
1
0
0
Half a step clock wise
0
1
0
0
The complete full step clock wise
0
1
1
0
another half step clock wise
0
0
1
0
The complete full step clock wise
0
0
1
1
Another half step clock wise
0
0
0
1
The complete full step clock wise
1
0
0
1
another half step clock wise
1
0
0
0
Start position
 

Gambar 8.3. Bentuk fisik motor stepper disk drive 1,2”
 

Percobaan 8.1. Penggerak Motor Putar Searah Jarum Jam
Pada percobaan ini, motor stepper akan berputar searah jarum jam, terus menerus
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan kabel parallel antara P0 dengan motor stepper
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
5. Ketik program berikut ini:(download file prog81a.asm)
org 0h
start: call StepCW
           sjmp start
           ;
StepCW:
           mov P0,#11101111b ; Turn on driver 1
           call delay ; call delay time
           mov P0,#11011111b ; Turn on driver 2
           call delay ; call delay time
           mov P0,#10111111b ; Turn on driver 3
           call delay ; call delay time
           mov P0,#01111111b ; Turn on driver 4
           call delay ; call delay time
           ret
           ;
StepCCW:
           mov P0,#01111111b ; Turn on driver 1
           call delay ; call delay time
           mov P0,#10111111b ; Turn on driver 2
           call delay ; call delay time
           mov P0,#11011111b ; Turn on driver 3
           call delay ; call delay time
           mov P0,#11101111b ; Turn on driver 4
           call delay ; call delay time
           ret
           ;
delay: mov R0,#255
 delay1:mov R2,#255
           djnz R2,$
           djnz R0,delay1
           ret
           end
6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog81a.asm
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software ( Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan arah putaran motor stepper apakah sudah sesuai ?
10. Lakukan modifikasi program tersebut diatas, untuk putaran motor yang berlawanan arah jarum jam CCW.

2/14/2013

Menghitung RPM (TACHOMETER) dari Radiasi Kabel busi




RPM ( round per minute ) adalah angka yang menunjukkan banyaknya putaran suatu system dalam 1 menit. Biasanya dimanfaatkan sebagai penunjuk putaran mesin pada kendaraan bermotor, sehingga mempermudah dalam pengaturan tenaga dan bahan bakar. Alat pengukur ini lazim disebut TACHOMETER.

Pada sebuah kendaraan roda 2, putaran mesin dapat diperoleh dengan menghitung pulsa pada dinamo, tetapi hal ini susah karena harus membuka blok mesin. Cara paling mudah adalah dengan memanfaatkan radiasi dari CDI ke BUSI yang dapat dihitung jumlah pulsanya. Jadi dengan menggunakan prinsip radiasi elektromagnet, cukup dengan melilitkan kawat tembaga/email/enamel/kabel dinamo  ke kabel di dekat ujung tutup busi, maka tegangan yang konstan (pulsa) dapat diperoleh. Jumlah lilitan tidaklah penting, cukup dikira-kira saja sampai tegangan yg dihasilkan dapat mengaktifkan transistor sebagai switch penghitung.

Tidak perlu menunggu 1 menit untuk mengeluarkan nilai RPM, dengan memanfaatkan fasilitas counter pada microcontroller maka nilai RPM dapat diperoleh. Semisal kita melakukan sampling pengambilan data RPM per 1 detik. Maka RPM didapat melalui rumus :


RPM = Jumlah Pulsa  x 60

jika ingin lebih cepat, semisal 0,5 detik, maka nilai RPM didapat dengan mengalikan jumlah pulsa yg terjadi dengan angka 120.










Skematik dibawah ini memanfaatkan microcontroller attiny2313, dan menggunakan transistor sebagai switch pulsa.


Skematik dibawah ini memanfaatkan microcontroller attiny2313, dan menggunakan transistor sebagai switch pulsa.





sedangkan scriptnya seperti berikut ini :

#define F_CPU 1000000UL // frek clock internal
#include <avr/io.h>
#include <util/delay.h>
#include <avr/eeprom.h>
#include <inttypes.h>
#include <avr/interrupt.h>
#include <avr/iotn2313.h>
#include <avr/pgmspace.h> 

uint8_t angka1=10 ;
uint8_t angka2=10 ;
uint8_t angka3=10 ;
uint8_t angka4=10 ;
uint8_t segstep=0;

uint8_t kalibrasi=3;

int number=0;

void conv_segmen(uint8_t digit)//nampilin segmen

{
switch (digit) 
{

case 0 : 
{
PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) & ~_BV(PB4) & ~_BV(PB5);
PORTB |= _BV(PB6) ;
break;
}
case 1 :
{
PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) ;
PORTB |= _BV(PB0) | _BV(PB3) | _BV(PB4) | _BV(PB5) | _BV(PB6) ;
break;
}
case 2 : 
{
PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB1) & ~_BV(PB3) & ~_BV(PB4) & ~_BV(PB6) ;
PORTB |= _BV(PB2) | _BV(PB5) ;
break;
}
case 3 : 
{
PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) & ~_BV(PB6) ;
PORTB |= _BV(PB4) | _BV(PB5) ;
break;
}
case 4 :
{
PORTB &= ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB5) & ~_BV(PB6) ;
PORTB |= _BV(PB0) | _BV(PB3) | _BV(PB4) ;
break;
}
case 5 : 
{
PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) & ~_BV(PB5) & ~_BV(PB6) ;
PORTB |= _BV(PB1) | _BV(PB4) ;
break;
}
case 6 : 
{
PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) & ~_BV(PB4) & ~_BV(PB5) & ~_BV(PB6) ;
PORTB |= _BV(PB1) ;
break;
}
case 7 : 
{
PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) ;
PORTB |= _BV(PB3) | _BV(PB4) | _BV(PB5)| _BV(PB6) ;
break;
}
case 8 : 
{
PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) & ~_BV(PB4) & ~_BV(PB5) & ~_BV(PB6);
break;
}
case 9 : 
{
PORTB &= ~_BV(PB0) & ~_BV(PB1) & ~_BV(PB2) & ~_BV(PB3) & ~_BV(PB5) & ~_BV(PB6);
PORTB |= _BV(PB4) ;
break;
}
case 10 :
{
PORTB |= _BV(PB0) | _BV(PB1) | _BV(PB2) | _BV(PB3) | _BV(PB4) | _BV(PB5) | _BV(PB6) ;
break;
}
}
}



void init_ctr(void) //counter tampilan
{



TCCR0A |= (1 << WGM01); // Configure timer 0 for CTC mode
TIMSK |= (1 << OCIE0A); // Enable CTC interrupt
OCR0A = 50; // Set CTC compare value till blink disapear at 1MHz AVR clock, with a prescaler of 64
TCCR0B |= (1 << CS01)|(1 << CS00); // Start timer at Fcpu/64


}


void init_ctr1(void)//counter perhitungan 600ms sampling
{

TCCR1B |= (1 << WGM12); // Configure timer 1 for CTC mode
TIMSK |= (1 << OCIE1A); // Enable CTC interrupt 
OCR1A = 586; //compare the CTC A = 600ms =586
TCCR1B |= ((1 << CS10) | (1 << CS12)); // Start timer at Fcpu/1024

}


ISR(TIMER1_COMPA_vect) //timer capture RPM counter

{ uint16_t rpm;


switch(kalibrasi) { 
case 1 :{ 
rpm=number/100;
break; }

case 2 :{ 
rpm=number/10;
break; }

case 3 :{ 
rpm=number;
break; }

case 4 :{ 
rpm=number*10;
break; }

case 5 :{ 
rpm=number*100;
break; }
default: rpm=0;
}

angka1 = rpm%10;

if(rpm>9) angka2 = ((rpm%100) - (rpm%10)) /10 ;
else angka2=10;

if(rpm>99) angka3 = ((rpm%1000) - (rpm%100)) /100 ;
else angka3=10;

if(rpm>999) angka4 = ((rpm%10000) - (rpm%1000)) /1000 ;
else angka4=10;


number=0;
}

ISR(TIMER0_COMPA_vect) // timer pindah kolom
{



segstep++;

switch(segstep) { 
case 1 :{ conv_segmen(10);
PORTD |= _BV(PD0);
PORTD &= ~_BV(PD1) & ~_BV(PD4) & ~_BV(PD5) ;
conv_segmen(angka1);
break;
}

case 2 :{ conv_segmen(10);
PORTD |= _BV(PD1);
PORTD &= ~_BV(PD0) & ~_BV(PD4) & ~_BV(PD5) ;
conv_segmen(angka2);
break;
}
case 3 :{ conv_segmen(10);
PORTD |= _BV(PD4);
PORTD &= ~_BV(PD1) & ~_BV(PD0) & ~_BV(PD5) ;
conv_segmen(angka3);
break;
}
case 4 :{ conv_segmen(10);
PORTD |= _BV(PD5);
PORTD &= ~_BV(PD1) & ~_BV(PD4) & ~_BV(PD0) ;
conv_segmen(angka4);
segstep=0;
break; 
}

}



}


SIGNAL (SIG_INT0)
{
number++;

}

SIGNAL (SIG_INT1)
{

cli();
conv_segmen(10);

_delay_ms(500);

kalibrasi++;

if (kalibrasi == 6) kalibrasi=1;

eeprom_write_byte((uint8_t*)10, kalibrasi);


sei();
}


void baca_eeprom(void)
{

kalibrasi = eeprom_read_byte((uint8_t*)10);

if(kalibrasi == 0xFF) kalibrasi=3;


}

int main(void)
{

GIMSK |= (1<<INT0)|(1<<INT1); 
MCUCR |= (1<<ISC01)| (1<<ISC11); //fall edge 

DDRD = _BV(PD0) | _BV(PD1) | _BV(PD4) | _BV(PD5) ; // seg select
DDRB = _BV(PB0) | _BV(PB1) | _BV(PB2) | _BV(PB3) | _BV(PB4) | _BV(PB5) | _BV(PB6) ; // seg a,b,c,d,e,f,g


init_ctr();
init_ctr1();
baca_eeprom();
sei();
while(1)

{
}
}


SELAMAT MENCOBA 

2/13/2013

Pemancar AM mini dengan IC 555

 

wew...ic 555 ternyata bisa digunakan sebagai pemancar AM juga looo
Prinsipnya adalah menumpangkan audio ke fungsi osilator dari rangkaian 555
Dari hasil googling menuntunku menuju ke  instructable.com dan memperoleh rangkaian sederhana seperti berikut ini :

Transistor bisa menggunakan 2N2222, 2N3904, BC317 dsb


Ternyata setelah dirangkai cukup susah menentukan frekuensi yg digunakan, karena yg dicari adalah harmonics dari rangkaian. Jadi putar tombol pesawat penerima pada frek MW 600khz kemudian di puter2 potensio/trimpot di pemancar sampe muncul suara tuitt tuitt....nah..saat ini boleh dimasukkan audio input. Berbeda dengan audio input pemancar fm 1 transistor, suara bas harus dikecilin, sebab prinsip AM adalah modulasi suara menjadi amplitudo (puncak) dari gelombang carier, jadi jika suara bas nya yg dominan, maka tedengar hanya suara puncak bas nya saja (brekk..brekk..jelek ).




Untuk memaksimalkan output dapat menggunakan antena yang lumayan panjang ( 2 meter cukup) yang dihubungkan dari kaki EMITER transistor, kemudian boleh dicoba menambahkan resistor <50 ohm (watt gede ) dan dihubungkan ke ujung antena yg satunya dan menuju ground. Dengan pengaturan yg pas, dan menjaga transistor tidak kepanasan, maka dapat diperoleh jangkauan lebih dan suara yg lebih jernih.

Sesuai prinsip harmonics dari osilator, maka siaran radio akan "meracuni" gelombang dengan jarak antara sekitar 1Mhz. Jadi jika Radiomu memiliki band SW1,2,3 dst  maka siaranmu dapat didengar diberbagai tempat.

1/01/2013

Audio Studio


Sony Sound Forge Audio Studio 10.0 Build 178 Multilingual Incl Keygen

MediaFire | JumboFiles | Sharebeast

Sony Sound Forge Audio Studio 10.0 Build 178 Full Version - Adalah software audio editing yang dapat anda gunakan untuk mengedit semua format file audio populer. Kemampuan software ini bukan hanya itu saja, anda juga dapat menciptakan audio trek sendiri serta mengubah atau mengkonversi bebagai macam format audio dengan sangat cepat, juga mengubah file audio atau music menjadi music karaoke dengan bantuan Eraser tool Vokal yang sudah tersedia dalam fitur Sofware ini.

Screenshot


Sound Forge Audio Studio software is everything you need to edit and master professional-quality audio on your home computer. Record live instruments and vocals, edit and restore audio, apply studio-quality effects, and convert files with lightning speed. You can even create your own karaoke tracks with the Vocal Eraser tool. Best of all, Sound Forge Audio Studio software is easy to use. With a few basic commands such as cut, copy, and paste, you can produce high-fidelity audio on your PC.

Features

  • Capture your performance
To record live audio, simply plug a microphone or instrument into your computer's sound card and click Record. Easily capture instruments, vocals, keyboards, and more. You can also import audio from your own CDs and MP3s or use the Vinyl Recording and Restoration tool to record audio from LPs and cassettes.

  • Powerful editing tools
Simply drag and drop to expertly balance sound levels, trim unwanted sections, and synchronize audio with video. You can also use Sound Forge Audio Studio software to create your own music loops and samples to use with ACID™ Music Studio software.

  • Create your own karaoke tracks
Sound Forge Audio Studio 10 software includes the Vocal Eraser plug-in. Easily remove vocals from most recordings or isolate vocals. You can also use this plug-in to extract vocals from songs for remixing. The Vocal Eraser plug-in contains presets for various recording and vocal types.

  • Extensive video support
Sound Forge Audio Studio makes it easy to synchronize audio with video for video scoring. Import popular video formats including Windows® Media, QuickTime®, and more.

  • Customize audio with effects
Customize your audio with more than 30 built-in audio effects such as EQ, delay, chorus, and reverb, as well as the included 1,001 Sound Effects. DirectX® and VST support expands the number of effects you can apply and increases your mastering flexibility.

Sound Forge Audio Studio 10.0 Build 178 Features:

General Features

  • New! 24-bit/32-bit float, 192 kHz audio support
  • New! Microsoft® Windows 7 support
  • New! Global Media cache
  • New! Customizable window layouts
  • New! Floating window docks
  • New! Tabbed data window browsing
  • New! Custom selection gridlines
  • Show Me How interactive tutorials
  • Simple editing and navigation
  • Easy drag-and-drop functionality
  • Real-time nondestructive editing
  • Multitask background rendering
  • Media Explorer with automatic file previewing
  • Automatic left and right mono-to-stereo merge
  • Fully customizable toolbars
  • Mix, paste, and crossfade
  • Automatic file mixing and conversion
  • Unlimited Undo/Redo
  • Over 30 built-in effects & processes
  • System and user-defined function presets
  • Enhanced Preset Manager
  • Crash recovery
  • Mark-in, mark-out, drop markers in real time
  • Embed URL flips within audio and video stream
  • Mono and stereo sound files
  • Real-time play and record meters
  • Full support for 4 GB and larger files
  • Standard keyboard commands, mouse shortcuts, and toolbars
  • Compress sound files for 8-bit distribution
  • Sample Editing
  • Sustaining Loop, Release Loop Recording
  • Real-time record meters
  • Remote record function
Tools

  • New! Enhanced Vinyl Recording and Restoration Tool
  • New! Metadata Windows
  • Integrated disc-at-once (DAO) CD burning
  • JKL scrubbing
  • Gracenote® MusicID™ CD album identification
  • Track-at-once CD burning
  • Drag-and-drop CD extraction
  • Express FX™ Vinyl Restoration Tool
Statistics Tool

  • Simple Synthesis with sweep
  • DTMF/MF Synthesis
Effects

  • New! Resonant Filter plug-in
  • Vocal Eraser plug-in
  • DirectX audio plug-in support
  • VST audio effect support
  • ASIO driver support
  • Amplitude Modulation
  • Chorus
  • Delay
  • Distortion
  • Dynamics
  • Envelopes
  • Flange/Wah-Wah
  • Noise Gate
  • Pitch Bend
  • Reverb
  • Stutter
  • Regions and Playlists
  • Updated marker and region ruler with selection snapping
  • Regions List
  • Name markers, loops, and regions
Processes

  • Bit Depth Converter (to 8-bit, 16-bit, 24-bit)
  • DC Offset
  • 10-band EQ
  • Fade In/Out
  • Graphic Fade
  • Multiple fade curve types
  • Insert Silence
  • Invert/Flip
  • Mute
  • Normalize
  • Pan
  • Resample
  • Reverse
  • Smooth/Enhance
  • Swap channels
  • Time Compress
  • Volume
  • Tools for ACID® Software
  • Create loops for use in ACID software
  • Loop-editing toolbar
  • Assign root notes, number of beats, and tempo
  • Timing Basis
  • New! Time Display window
  • Absolute Frames
  • Measures and Beats
  • Samples, Time, Seconds
  • SMPTE Drop/Non-Drop
  • SMPTE EBU/Film Sync
  • Time and Frames
  • Audio and Video Support and Encoding
  • New! AAC support
  • Save files to popular multimedia and Internet file formats
  • Windows Media® 9 import and export, RealMedia® 9 export
  • QuickTime® 6 import
  • Adjustable video frame rate and frame size
  • Video frame display above waveform
  • Edit AVI files with multiple audio streams
  • Maintain perfect sync while working with full NTSC and PAL video
  • Audio and video synchronization with sub-frame accuracy
  • Various video and audio compression options
  • Support for 24 fps native DV video files
  • Video Preview window

Link download
Installer Incl Keygen

Keygen Only

Newer Posts Older Posts Home
Aulia DirUt. Powered by Blogger.
 

Followers

 

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger