Download

4/07/2012

IC SUARA ISD25120

PROJECT PROPOSAL SISTEM MIKRO KONTROLER HURUF BRAILLE DELAPAN TITIK DENGAN OUTPUT SUARA BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51 DAN IC SUARA ISD25120

PROJECT PROPOSAL
SISTEM MIKRO KONTROLER
HURUF BRAILLE DELAPAN TITIK DENGAN OUTPUT SUARA
BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51 DAN IC SUARA ISD25120

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
Grandis M WW 105060800111071
Benazi SB 105060800111081
Nehru Syahputra M 105060807111028
Kholish Rabbani 105060807111167
PERIODE : SEMESTER GENAP 2010/2011
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
JUDUL
HURUF BRAILLE DELAPAN TITIK DENGAN OUTPUT SUARA
BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51 DAN IC SUARA ISD25120
LATAR BELAKANG MASALAH
Braille merupakan tulisan sentuh yang digunakan oleh Tunanetra. Tulisan Braille ini pertama kali ditemukan oleh Louis Braille, tulisan tersebut tersusun dari enam kombinasi titik timbul, dan dari kombinasi tersebut dapat disusun berbagai macam karakter huruf, angka dan lain-lain. Pada gambar dibawah, titik yang tebal menunjukkan titik timbul dan titik yang samar
menunjukkan titik yang tidak timbul.

Gambar 1. Huruf b (kiri) dan c (kanan)
Pada Braille 6 Titik Pada tahun 1860 tulisan Braille diterima sebagai tulisan resmi pada sekolah Tunanetra di seluruh Eropa Barat. Model tulisan Braille semakin lama semakin berkembang dan mulai banyak digunakan di negara lain, hal ini mendorong penemuan huruf Braille yang dapat digunakan untuk negara lain yang sistem penulisannya tidak menggunakan huruf latin. Sekitar tahun 1950-an, Taiji Kawakami membuat Kantenji, sebuah model tulisan Braille untuk karakter huruf Kanji, yang terdiri dari delapan titik timbul.

Gambar 2. Contoh Huruf Kantenji (Kanji Braille)1
Pada tahun 2001, International Standards Organization (ISO) mengeluarkan standar penulisan Braille delapan titik untuk huruf latin, ISO/TR 11548 bagian 1 dan 2 dengan judul “Communication Aids for Blind Persons: Identifiers, Names and Assignation to Coded Character Sets for 8- dot Braille Characters”.2

Gambar 3. Susunan Braille Delapan Titik Sesuai Standar ISO
Judith M. Dixon3 mengatakan, Jerman merupakan negara penggagas sekaligus pengguna Braille delapan titik dengan standar ISO/TR 11548:2001.4 Sepengetahuan penulis, sampai saat ini Braille delapan titik dengan standar ISO belum diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia5, namun melihat penggunaan huruf Braille delapan titik yang terus dikembangkan, maka tidak mustahil bila dalam jangka waktu beberapa tahun kedepan, huruf Braille delapan titik sudah dipelajari pada sekolah Tunanetra di Indonesia. Tunanetra sebagaimana orang awas lainnya, membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Oleh karena adanya gangguan penglihatan, Tunanetra membutuhkan layanan khusus untuk merehabilitasi kelainannya, diantaranya adalah dengan latihan membaca dan menulis huruf Braille. Khusus Alat bantu membaca huruf Braille adalah alat bantu pembelajaran untuk mengenal huruf Braille, alat ini biasa disebut pantule singkatan dari Papan Tulis Braille. Alat ini terdiri dari paku-paku yang dapat ditempel pada papan sehingga membentuk kombinasi huruf Braille, seperti laci atau kotak peti, terbuat dari papan dengan lubang-lubang tempat memasukkan pin-pin logam. Salah satu kelemahan Pantule ada pada pinnya yang terlepas dari papannya, sehingga kerap hilang. Selain itu, ukurannya yang relatif besar dan terbuat dari papan membuatnya berat untuk dibawa-bawa.6 Ada juga alat bantu yang pernah dibuat oleh Bapak Mashoedah, M.T.
beliau adalah salah seorang dosen Pendidikan Teknik Elektronika UNY, alat tersebut berbasis PC dan menggunakan 12 tombolPush Button sebagai interface-nya, alat ini mampu mengenali huruf Braille enam titik elemen positif. Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol-tombol push button sehingga membentuk susunan huruf Braille, push button dalam keadaan OFF merupakan titik timbul dan push button keadaan ON merupakan bagian Braille yang rata, alat ini dapat mengeluarkan suara sesuai dengan susunan huruf Braille yang dimasukkan. Alat yang akan dibuat oleh penulis, pada dasarnya memiliki prinsip
kerja yang sama dengan alat yang pernah dibuat oleh Bapak Mashoedah, hanya saja pada alat yang akan di buat oleh penulis adalah digunakan untuk mengenali Braille delapan titik sesuai dengan standar ISO/TR 11548:2001. Perbedaan yang lain adalah alat ini tidak menggunakan PC sebagai pemrores data, tapi pemrosesan data dilakukan dengan menggunakan microcontrollerAT89S51, dan ISD25120 sebagai komponen utama untuk pengolahan suara.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah rancang bangun media pembelajaran huruf Braille delapan titik dengan output suara berbasis microcontrollerAT89S51 dan IC ISD25120?
2.Bagaimanakah cara kerja pemrograman microcontroller AT89S51 pada media pembelajaran huruf Braille delapan titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC ISD25120?
3. Bagaimanakah unjuk kerja dari media pembelajaran huruf Braille delapan titik dengan output suara berbasis microcontrollerAT89S51 dan IC ISD25120?
TUJUAN
Dalam proyek akhir ini memiliki beberapa tujuan sesuai dengan apa yang telah dituliskan dalam rumusan masalah, tujuan tersebut antara lain:
1. Merealisasikan rancang bangun media pembelajaran huruf Braille 8 titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC ISD25120
2. Menghasilkan pemrograman microcontroller AT89S51 pada media pembelajaran huruf Braille 3. Mengetahui unjuk kerja dari media pembelajaran huruf Braille 8 titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC ISD25120
HASIL YANG DI HARRAPKAN
Huruf Braille Delapan Titik Dengan Output Suara
KEGUNAAN
Dengan adanya pembuatan media pembelajaran huruf Braille dengan output suara berbasis ISD25120 ini diharapkan memberikan manfaat-manfaat antara lain:
1. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan manfaat untuk membuka khasanah keilmuan untuk memacu mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
b. Memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan antar disiplin ilmu
2. Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
a. Memberikan manfaat untuk membuka khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai media informasi
b. Memberikan manfaat sebagai contoh aplikasi dari microcontroller dan ic penyimpan suara
3. Bagi Masyarakat
a. Memberikan manfaat sebagai media penyampaian informasi dalam bentuk huruf Braille
b. Memberikan manfaat bagi Tunanetra dalam memahamkan huruf Braille delapan titik
KONFIGURASI SISTEM
a. Huruf Braille
Braille merupakan tulisan sentuh yang digunakan oleh Tunanetra. Tulisan ini pertama kali ditemukan oleh Louis Braille, tulisan tersebut tersusun dari enam kombinasi titik timbul, dan dari kombinasi tersebut dapat disusun berbagai macam karakter huruf, angka dan lain-lain. Pada gambar dibawah, titik yang tebal menunjukkan titik timbul dan titik yang samar
menunjukkan titik yang tidak timbul.

Gambar 4. Huruf b (kiri) dan c (kanan) Pada Braille 6 Titik
Pada tahun 1860 tulisan Braille diterima sebagai tulisan resmi pada sekolah Tunanetra di seluruh Eropa Barat. Model tulisan Braille semakin lama semakin berkembang dan mulai banyak digunakan di negara lain, hal ini mendorong penemuan huruf Braille yang dapat digunakan untuk negara lain yang sistem penulisannya tidak menggunakan huruf latin. Sekitar tahun 1950-an, Taiji Kawakami membuat Kantenji, sebuah model tulisan Braille untuk karakter huruf Kanji, yang terdiri dari delapan titik timbul.

Gbr 5 Contoh Huruf Kantenji (Kanji Braille)
Kemudian pada tahun 2001, International Standards Organization (ISO) mengeluarkan standar penulisan Braille delapan titik untuk huruf latin, ISO/TR 11548 bagian 1 dan 2 dengan judul “Communication Aids for Blind Persons: Identifiers, Names and Assignation to Coded Character Sets for 8- dot Braille Characters”

gbr 6 Susunan Braille Delapan Titik Sesuai Standar ISO
Judith M. Dixon mengatakan, Jerman merupakan negara penggagas sekaligus pengguna Braille delapan titik dengan standar ISO/TR 11548:2001. Standar penulisan untuk huruf dan angkanya pada dasarnya mengacu kepada standar penulisan Braille enam titik,
yang berbeda hanya pada penulisan angka dan huruf kapital.
Tabel 1 Huruf Braille Standar 8 Titik dan 6 Titik Huruf Kecil

Dari tabel diatas, terlihat bahwa yang membedakan antara standar Braille delapan titik dengan Braille enam titik untuk huruf kecil, terletak pada jumlah titiknya saja. Adapun untuk huruf kapital dan angka, maka perbedaannya bukan hanya pada titik 7 dan 8, namun juga pada letak titik timbul dan jumlah sel yang digunakan. Lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.
Tabel 2

b. Sistem Microcontroller
Microcontroller merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam suatu chip IC, sehingga sering disebut single chip mikrokomputer. Lebih lanjut, Microcontroller merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antar komputer dengan Microcontroller. Dalam Microcontroller, ROM jauh lebih besar dibanding RAM, sedangkan dalam komputer PC RAM jauh lebih besar dibanding ROM. Microcontroller umumnya dikelompokkan dalam suatu keluarga. Berikut adalah contoh-contoh keluarga
Microcontroller:
1. Keluarga MCS-51
2. Keluarga MC68HC05
3. Keluarga MC68H11
Sedangkan keluarga MCS-51 dikelompokkan menjadi:
1. AT89C51/52/53
2. AT89C1051/2051/4051
3. AT89S51/52/53
Keluarga Microcontroller MCS-51 merupakan keluarga Microcontroller yang banyak digunakan untuk aplikasi pengontrolan saat ini, karena keluarga ini didukung oleh banyak vendor hardware yang menyediakan banyak feature tambahan pada sistemMicrocontroller ini.
d. Bahasa Pemrograman Microcontroller
Secara umum, bahasa yang digunakan untuk pemrogramannya adalah bahasa tingkat rendah, yaitu bahasa assembly. SetiapMicrocontroller memiliki bahasa-bahasa pemrograman yang berbeda. Karena banyak hambatan dalam penggunaan bahasaassembly, banyak berkembang komputer atau penerjemah untuk bahasa tingkat tinggi. Untuk MCS-51, bahasa tingkat tinggi yang banyak dikembangkan antara lain BASIC, Pascal, dan bahasa C.
e. Microcontroller AT89S51
Sebagai salah satu vendor besar di dunia ini, ATMEL mengeluarkan AT89S51 yang merupakan salah satu Microcontroller yang banyak digunakan. Microcontroller AT89S51 memiliki kompatibilitas penuh dengan keluarga MCS-51 lain, terutama pada bagian pemrogramannya.
Ada beberapa perbedaan tipe S dengan tipe C (AT89C51) , misalnya tipe S (AT89S51) mempunyai 2 (dua) buah data pointer(DPTR) sedangkan tipe C hanya mempunyai 1 (satu) buah DPTR saja. Kemudian tipe S mempunyai fitur ISP (In-System Programmable) Programming yang tidak dimiliki oleh tipe C. Fitur ISP Programming ini memungkinkan pemrograman Flash Memorypada AT89S51 dilakukan langsung oleh PC melalui port paralel (LPT). Hal ini didukung pula oleh Microcontroller ISP Software milik ATMEL yang dapat di-download gratis dari website-nya http://www.atmel.com.
Secara umum AT89S51 memiliki fitur yang tidak jauh berbeda dengan pendahulunya AT89C51. Microcontroller AT89S51 memiliki beberapa kriteria standard yaitu memilki 4K bytes Flash Programable dan Erase Cycle yang dapat diprogram ulang sekitar 1000 kaliwrite, 128 x 8 bit Internal RAM, 32 jalur I/O, dua buah 16 bit timer/counter, dengan arsitektur lima vector dua-level interrupt, full duplex serial port, on-chip oscillator dan on-chip timer/counter.
Microcontroller AT89S51 beroperasi pada frekuensi clock sampai 33 Mhz. AT 89S51 memilki dua Power Saving Mode yang dapat dikontrol melalui software, yaitu Idle Mode dan Power Down Mode. Pada Idle Mode, CPU tidak aktif sedangkan isi RAM tetap dipertahankan dengan timer/counter, serial port dan interrupt system tetap berfungsi. Pada Power Down Mode, isi RAM akan disimpan tetapi osilatornya tidak akan berfungsi sehingga semua fungsi dari chip akan berhenti sampai mendapat reset secarahardware.
KONFIGURASI MICROCONTROLLER
a. Konfigurasi Pin Microcontroller At89s51
Microcontroller AT89S51 memiliki 40 pin, 32 pin diantaranya adalah directional I/O yang terbagi dalam 4 port. Konfigurasi daripinpin tersebut, yaitu:

Gbr 7 Konfigurasi AT89S51
a.1 ISP Programming
Salah satu kelebihan dari AT89S51 adalah memiliki fitur yang memungkinkan pemrograman IC dengan menggunakan kabel ISPprogramming. Kabel ini dikomunikasikan dengan PC secara paralel. Koneksi kabel ISP programming dengan Microcontroller pada saat diprogram dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gbr 8 Rangkaian ISP Programing
a.2 Voice Chip ISD2500 Series
IC suara yang dikeluarkan oleh ISD merupakan IC suara yang dapat merekam sekaligus untuk memutar kembali suara yang telah terekam. Device yang terdapat di dalam CMOS meliputi on-chip oscillator, preamplifier microphone, gain kontrol otomatis,antialiasing filter, smoothing filter, amplifier speaker dan memiliki kerapatan tinggi media penyimpanannya. IC
seri ISD2500 kompatibel bila dihubungkan dengan microcontroller, dalam hal addressing pesan-pesan suara yang komplek. Suara dan sinyal audio disimpan secara langsung kedalam sel memori on-chip nonvolatile dengan kualitas tinggi.
ISD2500 series terdiri dari berbagai macam pilihan chip, antara lain; 45, 60, 75, 90 dan 120 detik. Chip tersebut memiliki konfigurasi pin yang sama, yang berbeda hanyalah kapasitas penyimpanan (dalam hitungan detik), input sample rate (KHz) danupper pass band (KHz). Berikut di bawah ini secara tabel kami berikan.
Tabel 3 Perbandingan Antar IC ISD2500

Untuk proyek ini memakai IC ISD25120, IC ini dapat menyimpan suara selama 120 detik.

Gbr 9 Kofigurasi ISD250016
Untuk menggunakan voice chip, perlu diketahui fungsi dari masing-masing pin. Dengan melihat keterangan dari kaki-kaki voice chip tersebut, diharapkan voice chip dapat berfungsi dengan baik. Fungsi dan keterangan kaki-kaki ISD25120 adalah sebagai berikut:
• Pin no 1-7 (Ax/Mx : Address/Mode inputs).
Input Address/Mode ini memiliki 2 fungsi yang bergantung pada level dari 2 MSB (Most Significant Bit) pada pin address A8 dan A9. Jika salah satu atau kedua MSBs “low”, input diterjemahkan sebagai address bit, dan digunakan sebagai alamat awal prosesrecord atau siklus playback.
• Pin no 12 dan 13 (Ground)
Pin no 12 dan 13 adalah pin ground. ISD25120 menggunakan jalur ground digital dan ground analog terpisah, pin ini sebaiknya dihubungkan terpisah melalui sebuah jalur impedansi rendah ke power supply ground.
• Pin no 14 dan 15 (SP+ , SP- : Speaker Output)
Pin no 14 dan 15 adalah pin output untuk speaker. ISD25120 mengandung sebuah differential speaker driver, menghubungkanoutput speaker secara parallel dapat merusak peralatan.
• Pin no 16 dan 28 (Vcca, Vccd : Supply Voltage)
Pin no 16 dan 28 adalah pin untuk tegangan supply. Untuk memperkecil terjadinya noise rangkaian analog dan digital pada ISD25120, sebaiknya menggunakan jalur power yang terpisah. Jalur tegangan ini sebaiknya dihubungkan bersama sedekat mungkin dengan supply.
• Pin no 17 (MIC : Microphone)
Pin microphone mengirimkan sinyal input ke preamplifier yang terdapat di dalam chip. Sebuah rangkaian Automatic Gain Control(AGC) di dalamnya berfungsi mengatur gain pada preamplifier ini dari -15 sampai 24 dB.
• Pin no 18 (MIC REF : Microphone Reference)
Input MIC REF merupakan input inverting pada microphone preamplifier yang terdapat di dalam chip. MIC REF ini berfungsi mengurangi noise.
• Pin 23 (CE : Chip Enable)
Untuk mengaktifkan operasi playback dan record, input pada pin CE harus dibuat “low”. Pin CE memiliki fungsi tambahan pada mode operasi M6 (Push-Button).
• Pin 24 (PD : Power Down)
Saat tidak ada operasi playback atau record, pin PD harus dibuat “high” untuk memposisikan peralatan dalam kondisi standby. Saat terjadi kondisi overflow, pin PD harus dibuat “high” untuk me-reset address pointer keposisi awal. Pin PD memiliki fungsi tambahan pada mode operasi M6 (Push-Button).
• Pin 25 (EOM : End-Of-Message)
Sebuah penanda yang tidak berubah, secara otomatis akan dimasukkan pada akhir masing-masing pesan yang tersimpan. Ketika peralatan diposisikan dalam mode operasi M6 (Push-Button Mode), pin ini menyediakan sebuah sinyal aktif high, menandakan peralatan
sedang melakukan proses record atau playback secara langsung. Sinyal ini dapat mengaktifkan sebuah led sebagai indikator.
• Pin 27 (P/R : Playback / Record)
Pin ini berfungsi mengatur perintah playback atau record, level high untuk proses playback, level low untuk proses record ISD 25120 dirancang dengan beberapa mode operasi yang terdapat di dalamnya, sehingga memiliki fungsi maksimal dengan dengan sedikit komponen eksternal. Ketika dua Most Significant Bit (MSB) A8 dan A9 “high”, address signal diterjemahkan sebagai mode operasi.
b. Bascom 8051
Bascom 8051 merupakan singkatan dari Basic Compiler 8051. Bascom 8051 termasuk dalam program microcontroller buatan MCSElectronics yang mengadaptasi bahasa tingkat tinggi, yakni bahasa basic. Dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, maka pemrogram mendapatkan banyak kemudahan dalam mengatur sistem kerja dari
microcontroller. Pada pembuatan alat ini, Bascom 8051 digunakan sebagai compiler program AT89S51.
Bascom 8051 memiliki program sendiri untuk memasukkan program yang telah dikompilasi ke dalam AT89S51. Berikut beberapa pengesetan awal pada saat melakukan penulisan program ke BASCOM.
b.1 Pengaturan Tipe dari Microcontroller
Untuk pengaturan tipe mikrokontroler klik option -> compiler -> misc. Setelah itu tampilan layar seperti pada gambar dibawah ini. pilih tipe REG51.DAT jika menggunakan microcontroller AT89S51.
b.2 Pengaturan Baudrate dan Frekuensi
Klik “Communication” pada bagian compiler maka tampilan layar akan seperti gambar dibawah ini. Pada gambar dapat dilihat kecepatan kirim sebesar 4800 dengan frekuensi 11.0592 MHz. Besarnya frekuensi ini disesuaikan dengan besarnya crystal padahardware mikrokontroler
c. Amplifier LM386
Fungsi amplifier pada alat ini adalah agar pengguna dapat mendengarkan suara dengan jelas, karena output yang dikeluarkan oleh ISD25120 sangat kecil, dalam hal ini penulis memakai IC LM 386 sebagai komponen utama dalam penguatan suara.
LM 386 adalah suatu amplifier yang dirancang untuk penggunaan low voltage. Pada rangkaian internalnya, penguatan di-setsebesar 20 kali. Bila pengguna ingin dapat meningkatkan nilai penguatan, maka dapat ditambahkan resistor dan kapasitor pada pin 1 dan pin 8. Dengan demikian, nilai penguatan dapat naik yaitu antara 20 kali sampai 200 kali. Daya yang dibutuhkan untuk bekerja pada tegangan 6 volt hanya 24 miliwatts.

Gambar 10. Equivalent Schematic LM386
Berikut ini adalah konfigurasi pin LM386:

Gbr 11 Konfigurasi Pin LM38619
JADWAL KEGIATAN

RANCANGAN BIAYA
Lampiran 5. Daftar Komponen

A. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar agar dapat merangsang pikiran, perhatian, dan motivasi si belajar dalam mengikuti pelajaran. Media pembelajaran dapat bermanfaat untuk memperlancar interaksi
pada saat proses belajar mengajar, mengalirkan pesan, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa, yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar.
Manfaat ini diupayakan pula dapat terjadi pada pembelajaran huruf Braille delapan titik. Perangkat yang akan dibuat merupakan sebuah media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pendahuluan untuk mengenali huruf Braille delapan titik. Media pembelajaran untuk huruf Braille telah banyak dibuat, diantaranya adalah pantule, singkatan dari Papan Tulis Braille. Alat ini terdiri dari paku-paku yang dapat ditempel pada papan sehingga membentuk kombinasi huruf Braille, seperti laci atau kotak peti, terbuat dari papan dengan lubang-lubang tempat memasukkan pin-pin logam. Ada juga media pembelajaran yang berbasis PC dan menggunakan 12 tombol Push Button sebagai interface-nya, yang mampu mengenali huruf Braille enam titik elemen positif. Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol-tombol push button sehingga membentuk susunan huruf Braille, push
button dalam keadaan OFF merupakan titik timbul dan push button keadaan ON merupakan bagian Braille yang rata, alat ini dapat mengeluarkan suara sesuai dengan susunan huruf Braille yang dimasukkan.
TINJAUAN PUSTAKA
http://www.atmel.com.

PKM VOICE BRAILE

JUDUL
MEDIA PEMBELAJARAN
HURUF BRAILLE DELAPAN TITIK DENGAN OUTPUT SUARA
BERBASIS MICROCONTROLLER AT89S51 DAN IC SUARA ISD25120
LATAR BELAKANG MASALAH
Braille merupakan tulisan sentuh yang digunakan oleh Tunanetra. Tulisan Braille ini pertama kali ditemukan oleh Louis Braille, tulisan tersebut tersusun dari enam kombinasi titik timbul, dan dari kombinasi tersebut dapat disusun berbagai macam karakter huruf, angka dan lain-lain. Pada gambar dibawah, titik yang tebal menunjukkan titik timbul dan titik yang samar
menunjukkan titik yang tidak timbul.
Gambar 1. Huruf b (kiri) dan c (kanan)
Pada Braille 6 Titik Pada tahun 1860 tulisan Braille diterima sebagai tulisan resmi pada sekolah Tunanetra di seluruh Eropa Barat. Model tulisan Braille semakin lama semakin berkembang dan mulai banyak digunakan di negara lain, hal ini mendorong penemuan huruf Braille yang dapat digunakan untuk negara lain yang sistem penulisannya tidak menggunakan huruf latin. Sekitar tahun 1950-an, Taiji Kawakami membuat Kantenji, sebuah model tulisan Braille untuk karakter huruf Kanji, yang terdiri dari delapan titik timbul.
Gambar 2. Contoh Huruf Kantenji (Kanji Braille)1
Pada tahun 2001, International Standards Organization (ISO) mengeluarkan standar penulisan Braille delapan titik untuk huruf latin, ISO/TR 11548 bagian 1 dan 2 dengan judul “Communication Aids for Blind Persons: Identifiers, Names and Assignation to Coded Character Sets for 8- dot Braille Characters”.2
Gambar 3. Susunan Braille Delapan Titik Sesuai Standar ISO
Judith M. Dixon3 mengatakan, Jerman merupakan negara penggagas sekaligus pengguna Braille delapan titik dengan standar ISO/TR 11548:2001.4 Sepengetahuan penulis, sampai saat ini Braille delapan titik dengan standar ISO belum diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia5, namun melihat penggunaan huruf Braille delapan titik yang terus dikembangkan, maka tidak mustahil bila dalam jangka waktu beberapa tahun kedepan, huruf Braille delapan titik sudah dipelajari pada sekolah Tunanetra di Indonesia. Tunanetra sebagaimana orang awas lainnya, membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Oleh karena adanya gangguan penglihatan, Tunanetra membutuhkan layanan khusus untuk merehabilitasi kelainannya, diantaranya adalah dengan latihan membaca dan menulis huruf Braille. Khusus Alat bantu membaca huruf Braille adalah alat bantu pembelajaran untuk mengenal huruf Braille, alat ini biasa disebut pantule singkatan dari Papan Tulis Braille. Alat ini terdiri dari paku-paku yang dapat ditempel pada papan sehingga membentuk kombinasi huruf Braille, seperti laci atau kotak peti, terbuat dari papan dengan lubang-lubang tempat memasukkan pin-pin logam. Salah satu kelemahan Pantule ada pada pinnya yang terlepas dari papannya, sehingga kerap hilang. Selain itu, ukurannya yang relatif besar dan terbuat dari papan membuatnya berat untuk dibawa-bawa.6 Ada juga alat bantu yang pernah dibuat oleh Bapak Mashoedah, M.T.
beliau adalah salah seorang dosen Pendidikan Teknik Elektronika UNY, alat tersebut berbasis PC dan menggunakan 12 tombol Push Button sebagai interface-nya, alat ini mampu mengenali huruf Braille enam titik elemen positif. Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol-tombol push button sehingga membentuk susunan huruf Braille, push button dalam keadaan OFF merupakan titik timbul dan push button keadaan ON merupakan bagian Braille yang rata, alat ini dapat mengeluarkan suara sesuai dengan susunan huruf Braille yang dimasukkan. Alat yang akan dibuat oleh penulis, pada dasarnya memiliki prinsip
kerja yang sama dengan alat yang pernah dibuat oleh Bapak Mashoedah, hanya saja pada alat yang akan di buat oleh penulis adalah digunakan untuk mengenali Braille delapan titik sesuai dengan standar ISO/TR 11548:2001. Perbedaan yang lain adalah alat ini tidak menggunakan PC sebagai pemrores data, tapi pemrosesan data dilakukan dengan menggunakan microcontroller AT89S51, dan ISD25120 sebagai komponen utama untuk pengolahan suara.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah rancang bangun media pembelajaran huruf Braille delapan titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC ISD25120?
2.Bagaimanakah cara kerja pemrograman microcontroller AT89S51 pada media pembelajaran huruf Braille delapan titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC ISD25120?
3. Bagaimanakah unjuk kerja dari media pembelajaran huruf Braille delapan titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC ISD25120?
TUJUAN
Dalam proyek akhir ini memiliki beberapa tujuan sesuai dengan apa yang telah dituliskan dalam rumusan masalah, tujuan tersebut antara lain:
1. Merealisasikan rancang bangun media pembelajaran huruf Braille 8 titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC ISD25120
2. Menghasilkan pemrograman microcontroller AT89S51 pada media pembelajaran huruf Braille 3. Mengetahui unjuk kerja dari media pembelajaran huruf Braille 8 titik dengan output suara berbasis microcontroller AT89S51 dan IC ISD25120
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Huruf Braille Delapan Titik Dengan Output Suara
KEGUNAAN
Dengan adanya pembuatan media pembelajaran huruf Braille dengan output suara berbasis ISD25120 ini diharapkan memberikan manfaat-manfaat antara lain:
1. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan manfaat untuk membuka khasanah keilmuan untuk memacu mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
b. Memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan antar disiplin ilmu
2. Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
a. Memberikan manfaat untuk membuka khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai media informasi
b. Memberikan manfaat sebagai contoh aplikasi dari microcontroller dan ic penyimpan suara
3. Bagi Masyarakat
a. Memberikan manfaat sebagai media penyampaian informasi dalam bentuk huruf Braille
b. Memberikan manfaat bagi Tunanetra dalam memahamkan huruf Braille delapan titik
TINJAUAN PUSTAKA
1. A. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar agar dapat merangsang pikiran, perhatian, dan motivasi si belajar dalam mengikuti pelajaran. Media pembelajaran dapat bermanfaat untuk memperlancar interaksi
pada saat proses belajar mengajar, mengalirkan pesan, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa, yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar.
Manfaat ini diupayakan pula dapat terjadi pada pembelajaran huruf Braille delapan titik. Perangkat yang akan dibuat merupakan sebuah media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pendahuluan untuk mengenali huruf Braille delapan titik. Media pembelajaran untuk huruf Braille telah banyak dibuat, diantaranya adalah pantule, singkatan dari Papan Tulis Braille. Alat ini terdiri dari paku-paku yang dapat ditempel pada papan sehingga membentuk kombinasi huruf Braille, seperti laci atau kotak peti, terbuat dari papan dengan lubang-lubang tempat memasukkan pin-pin logam. Ada juga media pembelajaran yang berbasis PC dan menggunakan 12 tombol Push Button sebagai interface-nya, yang mampu mengenali huruf Braille enam titik elemen positif. Cara kerjanya adalah dengan menekan tombol-tombol push button sehingga membentuk susunan huruf Braille, push
button dalam keadaan OFF merupakan titik timbul dan push button keadaan ON merupakan bagian Braille yang rata, alat ini dapat mengeluarkan suara sesuai dengan susunan huruf Braille yang dimasukkan.
1. B. Huruf Braille
Braille merupakan tulisan sentuh yang digunakan oleh Tunanetra. Tulisan ini pertama kali ditemukan oleh Louis Braille, tulisan tersebut tersusun dari enam kombinasi titik timbul, dan dari kombinasi tersebut dapat disusun berbagai macam karakter huruf, angka dan lain-lain. Pada gambar dibawah, titik yang tebal menunjukkan titik timbul dan titik yang samar
menunjukkan titik yang tidak timbul.
Gambar 4. Huruf b (kiri) dan c (kanan) Pada Braille 6 Titik
Pada tahun 1860 tulisan Braille diterima sebagai tulisan resmi pada sekolah Tunanetra di seluruh Eropa Barat. Model tulisan Braille semakin lama semakin berkembang dan mulai banyak digunakan di negara lain, hal ini mendorong penemuan huruf Braille yang dapat digunakan untuk negara lain yang sistem penulisannya tidak menggunakan huruf latin. Sekitar tahun 1950-an, Taiji Kawakami membuat Kantenji, sebuah model tulisan Braille untuk karakter huruf Kanji, yang terdiri dari delapan titik timbul.
Gbr 5 Contoh Huruf Kantenji (Kanji Braille)
Kemudian pada tahun 2001, International Standards Organization (ISO) mengeluarkan standar penulisan Braille delapan titik untuk huruf latin, ISO/TR 11548 bagian 1 dan 2 dengan judul “Communication Aids for Blind Persons: Identifiers, Names and Assignation to Coded Character Sets for 8- dot Braille Characters”
gbr 6 Susunan Braille Delapan Titik Sesuai Standar ISO
Judith M. Dixon mengatakan, Jerman merupakan negara penggagas sekaligus pengguna Braille delapan titik dengan standar ISO/TR 11548:2001. Standar penulisan untuk huruf dan angkanya pada dasarnya mengacu kepada standar penulisan Braille enam titik,
yang berbeda hanya pada penulisan angka dan huruf kapital.
Tabel 1 Huruf Braille Standar 8 Titik dan 6 Titik Huruf Kecil
Dari tabel diatas, terlihat bahwa yang membedakan antara standar Braille delapan titik dengan Braille enam titik untuk huruf kecil, terletak pada jumlah titiknya saja. Adapun untuk huruf kapital dan angka, maka perbedaannya bukan hanya pada titik 7 dan 8, namun juga pada letak titik timbul dan jumlah sel yang digunakan. Lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.
Tabel 2
1. C. Sistem Microcontroller
Microcontroller merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam suatu chip IC, sehingga sering disebut single chip mikrokomputer. Lebih lanjut, Microcontroller merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antar komputer dengan Microcontroller. Dalam Microcontroller, ROM jauh lebih besar dibanding RAM, sedangkan dalam komputer PC RAM jauh lebih besar dibanding ROM. Microcontroller umumnya dikelompokkan dalam suatu keluarga. Berikut adalah contoh-contoh keluarga
Microcontroller:
1. Keluarga MCS-51
2. Keluarga MC68HC05
3. Keluarga MC68H11
Sedangkan keluarga MCS-51 dikelompokkan menjadi:
1. AT89C51/52/53
2. AT89C1051/2051/4051
3. AT89S51/52/53
Keluarga Microcontroller MCS-51 merupakan keluarga Microcontroller yang banyak digunakan untuk aplikasi pengontrolan saat ini, karena keluarga ini didukung oleh banyak vendor hardware yang menyediakan banyak feature tambahan pada sistem Microcontroller ini.
1. 1. Bahasa Pemrograman Microcontroller
Secara umum, bahasa yang digunakan untuk pemrogramannya adalah bahasa tingkat rendah, yaitu bahasa assembly. Setiap Microcontroller memiliki bahasa-bahasa pemrograman yang berbeda. Karena banyak hambatan dalam penggunaan bahasa assembly, banyak berkembang komputer atau penerjemah untuk bahasa tingkat tinggi. Untuk MCS-51, bahasa tingkat tinggi yang banyak dikembangkan antara lain BASIC, Pascal, dan bahasa C.
1. 2. Microcontroller AT89S51
Sebagai salah satu vendor besar di dunia ini, ATMEL mengeluarkan AT89S51 yang merupakan salah satu Microcontroller yang banyak digunakan. Microcontroller AT89S51 memiliki kompatibilitas penuh dengan keluarga MCS-51 lain, terutama pada bagian pemrogramannya.
Ada beberapa perbedaan tipe S dengan tipe C (AT89C51) , misalnya tipe S (AT89S51) mempunyai 2 (dua) buah data pointer (DPTR) sedangkan tipe C hanya mempunyai 1 (satu) buah DPTR saja. Kemudian tipe S mempunyai fitur ISP (In-System Programmable) Programming yang tidak dimiliki oleh tipe C. Fitur ISP Programming ini memungkinkan pemrograman Flash Memory pada AT89S51 dilakukan langsung oleh PC melalui port paralel (LPT). Hal ini didukung pula oleh Microcontroller ISP Software milik ATMEL yang dapat di-download gratis dari website-nya http://www.atmel.com.
Secara umum AT89S51 memiliki fitur yang tidak jauh berbeda dengan pendahulunya AT89C51. Microcontroller AT89S51 memiliki beberapa kriteria standard yaitu memilki 4K bytes Flash Programable dan Erase Cycle yang dapat diprogram ulang sekitar 1000 kali write, 128 x 8 bit Internal RAM, 32 jalur I/O, dua buah 16 bit timer/counter, dengan arsitektur lima vector dua-level interrupt, full duplex serial port, on-chip oscillator dan on-chip timer/counter.
Microcontroller AT89S51 beroperasi pada frekuensi clock sampai 33 Mhz. AT 89S51 memilki dua Power Saving Mode yang dapat dikontrol melalui software, yaitu Idle Mode dan Power Down Mode. Pada Idle Mode, CPU tidak aktif sedangkan isi RAM tetap dipertahankan dengan timer/counter, serial port dan interrupt system tetap berfungsi. Pada Power Down Mode, isi RAM akan disimpan tetapi osilatornya tidak akan berfungsi sehingga semua fungsi dari chip akan berhenti sampai mendapat reset secara hardware.
1. 3. Konfigurasi Pin Microcontroller AT89S51
Microcontroller AT89S51 memiliki 40 pin, 32 pin diantaranya adalah directional I/O yang terbagi dalam 4 port. Konfigurasi dari pinpin tersebut, yaitu:
Gbr 7 Konfigurasi AT89S51
1. 4. ISP Programming
Salah satu kelebihan dari AT89S51 adalah memiliki fitur yang memungkinkan pemrograman IC dengan menggunakan kabel ISP programming. Kabel ini dikomunikasikan dengan PC secara paralel. Koneksi kabel ISP programming dengan Microcontroller pada saat diprogram dapat dilihat pada gambar dibawah.
Gbr 8 Rangkaian ISP Programing
1. D. Voice Chip ISD2500 Series
IC suara yang dikeluarkan oleh ISD merupakan IC suara yang dapat merekam sekaligus untuk memutar kembali suara yang telah terekam. Device yang terdapat di dalam CMOS meliputi on-chip oscillator, preamplifier microphone, gain kontrol otomatis, antialiasing filter, smoothing filter, amplifier speaker dan memiliki kerapatan tinggi media penyimpanannya. IC
seri ISD2500 kompatibel bila dihubungkan dengan microcontroller, dalam hal addressing pesan-pesan suara yang komplek. Suara dan sinyal audio disimpan secara langsung kedalam sel memori on-chip nonvolatile dengan kualitas tinggi.
ISD2500 series terdiri dari berbagai macam pilihan chip, antara lain; 45, 60, 75, 90 dan 120 detik. Chip tersebut memiliki konfigurasi pin yang sama, yang berbeda hanyalah kapasitas penyimpanan (dalam hitungan detik), input sample rate (KHz) dan upper pass band (KHz). Berikut di bawah ini secara tabel kami berikan.
Tabel 3 Perbandingan Antar IC ISD2500
Untuk proyek ini memakai IC ISD25120, IC ini dapat menyimpan suara selama 120 detik.
Gbr 9 Kofigurasi ISD250016
Untuk menggunakan voice chip, perlu diketahui fungsi dari masing-masing pin. Dengan melihat keterangan dari kaki-kaki voice chip tersebut, diharapkan voice chip dapat berfungsi dengan baik. Fungsi dan keterangan kaki-kaki ISD25120 adalah sebagai berikut:
* Pin no 1-7 (Ax/Mx : Address/Mode inputs).
Input Address/Mode ini memiliki 2 fungsi yang bergantung pada level dari 2 MSB (Most Significant Bit) pada pin address A8 dan A9. Jika salah satu atau kedua MSBs “low”, input diterjemahkan sebagai address bit, dan digunakan sebagai alamat awal proses record atau siklus playback.
* Pin no 12 dan 13 (Ground)
Pin no 12 dan 13 adalah pin ground. ISD25120 menggunakan jalur ground digital dan ground analog terpisah, pin ini sebaiknya dihubungkan terpisah melalui sebuah jalur impedansi rendah ke power supply ground.
* Pin no 14 dan 15 (SP+ , SP- : Speaker Output)
Pin no 14 dan 15 adalah pin output untuk speaker. ISD25120 mengandung sebuah differential speaker driver, menghubungkan output speaker secara parallel dapat merusak peralatan.
* Pin no 16 dan 28 (Vcca, Vccd : Supply Voltage)
Pin no 16 dan 28 adalah pin untuk tegangan supply. Untuk memperkecil terjadinya noise rangkaian analog dan digital pada ISD25120, sebaiknya menggunakan jalur power yang terpisah. Jalur tegangan ini sebaiknya dihubungkan bersama sedekat mungkin dengan supply.
* Pin no 17 (MIC : Microphone)
Pin microphone mengirimkan sinyal input ke preamplifier yang terdapat di dalam chip. Sebuah rangkaian Automatic Gain Control (AGC) di dalamnya berfungsi mengatur gain pada preamplifier ini dari -15 sampai 24 dB.
* Pin no 18 (MIC REF : Microphone Reference)
Input MIC REF merupakan input inverting pada microphone preamplifier yang terdapat di dalam chip. MIC REF ini berfungsi mengurangi noise.
* Pin 23 (CE : Chip Enable)
Untuk mengaktifkan operasi playback dan record, input pada pin CE harus dibuat “low”. Pin CE memiliki fungsi tambahan pada mode operasi M6 (Push-Button).
* Pin 24 (PD : Power Down)
Saat tidak ada operasi playback atau record, pin PD harus dibuat “high” untuk memposisikan peralatan dalam kondisi standby. Saat terjadi kondisi overflow, pin PD harus dibuat “high” untuk me-reset address pointer keposisi awal. Pin PD memiliki fungsi tambahan pada mode operasi M6 (Push-Button).
* Pin 25 (EOM : End-Of-Message)
Sebuah penanda yang tidak berubah, secara otomatis akan dimasukkan pada akhir masing-masing pesan yang tersimpan. Ketika peralatan diposisikan dalam mode operasi M6 (Push-Button Mode), pin ini menyediakan sebuah sinyal aktif high, menandakan peralatan
sedang melakukan proses record atau playback secara langsung. Sinyal ini dapat mengaktifkan sebuah led sebagai indikator.
* Pin 27 (P/R : Playback / Record)
Pin ini berfungsi mengatur perintah playback atau record, level high untuk proses playback, level low untuk proses record ISD 25120 dirancang dengan beberapa mode operasi yang terdapat di dalamnya, sehingga memiliki fungsi maksimal dengan dengan sedikit komponen eksternal. Ketika dua Most Significant Bit (MSB) A8 dan A9 “high”, address signal diterjemahkan sebagai mode operasi.
1. E. Bascom 8051
Bascom 8051 merupakan singkatan dari Basic Compiler 8051. Bascom 8051 termasuk dalam program microcontroller buatan MCS Electronics yang mengadaptasi bahasa tingkat tinggi, yakni bahasa basic. Dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, maka pemrogram mendapatkan banyak kemudahan dalam mengatur sistem kerja dari
microcontroller. Pada pembuatan alat ini, Bascom 8051 digunakan sebagai compiler program AT89S51.
Bascom 8051 memiliki program sendiri untuk memasukkan program yang telah dikompilasi ke dalam AT89S51. Berikut beberapa pengesetan awal pada saat melakukan penulisan program ke BASCOM.
1. Pengaturan Tipe dari Microcontroller
Untuk pengaturan tipe mikrokontroler klik option -> compiler -> misc. Setelah itu tampilan layar seperti pada gambar dibawah ini. pilih tipe REG51.DAT jika menggunakan microcontroller AT89S51.
2. Pengaturan Baudrate dan Frekuensi
Klik “Communication” pada bagian compiler maka tampilan layar akan seperti gambar dibawah ini. Pada gambar dapat dilihat kecepatan kirim sebesar 4800 dengan frekuensi 11.0592 MHz. Besarnya frekuensi ini disesuaikan dengan besarnya crystal pada hardware mikrokontroler
F. Amplifier LM386
Fungsi amplifier pada alat ini adalah agar pengguna dapat mendengarkan suara dengan jelas, karena output yang dikeluarkan oleh ISD25120 sangat kecil, dalam hal ini penulis memakai IC LM 386 sebagai komponen utama dalam penguatan suara.
LM 386 adalah suatu amplifier yang dirancang untuk penggunaan low voltage. Pada rangkaian internalnya, penguatan di-set sebesar 20 kali. Bila pengguna ingin dapat meningkatkan nilai penguatan, maka dapat ditambahkan resistor dan kapasitor pada pin 1 dan pin 8. Dengan demikian, nilai penguatan dapat naik yaitu antara 20 kali sampai 200 kali. Daya yang dibutuhkan untuk bekerja pada tegangan 6 volt hanya 24 miliwatts.
Gambar 10. Equivalent Schematic LM386
Berikut ini adalah konfigurasi pin LM386:
Gbr 11 Konfigurasi Pin LM38619
JADWAL KEGIATAN
Nama Kegiatan Pelaksanaan Hari ke -
Minggu 1 Minggu 2
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Persiapan Pelaksanaan x x
Perancangan dan Koding Program x x x x
Percobaan di Kampus x x x x x x
Evaluasi x x
RANCANGAN BIAYA
Lampiran 5. Daftar Komponen
No Komponen Jumlah Harga
Satuan Jumlah
1 Baut dan Mur 14 Rp 300.00 Rp 4,200.00
2 Box 1 Rp 35,000.00 Rp 35,000.00
3 Dioda IN4002 4 Rp 1,000.00 Rp 4,000.00
4 Elco 10μF 1 Rp 500.00 Rp 500.00
5 Elco 100μF 2 Rp 500.00 Rp 1,000.00
6 Elco 220μF 1 Rp 500.00 Rp 500.00
7 Elco 4.7μF 1 Rp 500.00 Rp 500.00
8 IC AT89S51 1 Rp 20,000.00 Rp 20,000.00
9 IC ISD25120 1 Rp 320,000.00 Rp 320,000.00
10 IC LM386 1 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00
11 IC LM7805 1 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00
12 Kabel AC 1 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00
13 Kapasitor keramik 100nF 7 Rp 500.00 Rp 3,500.00
14 Kapasitor keramik 33pF 2 Rp 250.00 Rp 500.00
15 Kapasitor keramik 47nF 1 Rp 500.00 Rp 500.00
16 Kop Switch LPT 9 Rp 5,000.00 Rp 45,000.00
17 Kristal 11.0592 MHz 1 Rp 5,000.00 Rp 5,000.00
18 Led 1 Rp 500.00 Rp 500.00
19 LS 8 Ω 1 Rp 10,000.00 Rp 10,000.00
20 Potensio 100K Ω 1 Rp 2,000.00 Rp 2,000.00
21 Resistor 10 Ω 1 Rp 250.00 Rp 250.00
22 Resistor 1K Ω 1 Rp 250.00 Rp 250.00
23 Resistor 470K Ω 3 Rp 500.00 Rp 1,500.00
24 Resistor 4K7 Ω 1 Rp 250.00 Rp 250.00
25 Resistor 5K1 Ω 1 Rp 500.00 Rp 500.00
26 Resistor 8K2 Ω 1 Rp 250.00 Rp 250.00
27 R-Pack 10K Ω – 9 Kaki 2 Rp 2,000.00 Rp 4,000.00
28 Switch LPT 9 Rp 2,000.00 Rp 18,000.00
29 Trafo 1A 1 Rp 7,000.00 Rp 7,000.00
Total 72 Rp 435.050.00 Rp 504.700.00

perancangan asembly untuk switch character 4.4

$mod51
INITLCD EQU 0740H
WRITELCD EQU 07D0H
SETDDRAM EQU 0850H
SETCGRAM EQU 0870H
COFF EQU 00CH
COMM EQU 07B0H
HOME EQU 02H
CLS EQU 01H
DOFF EQU 08H
DON EQU 0EH
PORTA EQU 2000H
PORTB EQU 2001H
CW EQU 2003H
CSEG
ORG 4000H
LJMP START
START: MOV SP, #30H
MOV DPTR, #CW
MOV A, #10010000B
MOVX @DPTR, A
LCALL INITLCD
MOV A,#COFF
LCALL COMM
MAIN: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#’S’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’Y’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’M’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’B’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’O’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’L’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’S’
LCALL WRITELCD
SWITCH: MOV DPTR, #PORTA
MOVX A,@DPTR
MOV DPTR,#PORTB
MOVX @DPTR,A
C0: CJNE A,#01H,C1
LJMP CHAR0
C1: CJNE A,#02H,C2
LJMP CHAR1
C2: CJNE A,#04H,C3
LJMP CHAR2
C3: CJNE A,#08H,SWITCH
LJMP CHAR3
JMP SWITCH
CHAR0: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#CLS
LCALL COMM
MOV A,#00H
LCALL SETCGRAM
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000000B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000001B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000001B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011000B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00H
LCALL SETDDRAM
MOV A, #00H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A,#CLS
LCALL COMM
LJMP MAIN
CHAR1: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#CLS
LCALL COMM
MOV A,#00H
LCALL SETCGRAM
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #0000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00H
LCALL SETDDRAM
MOV A, #00H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A,#CLS
LCALL COMM
LJMP MAIN
CHAR2: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#CLS
LCALL COMM
MOV A,#00H
LCALL SETCGRAM
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00010001B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00H
LCALL SETDDRAM
MOV A, #00H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A,#CLS
LCALL COMM
LJMP MAIN
CHAR3: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#CLS
LCALL COMM
MOV A,#00H
LCALL SETCGRAM
MOV A, #00000000B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00010001B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00010100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00H
LCALL SETDDRAM
MOV A, #00H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A,#CLS
LCALL COMM
LJMP MAIN
LDELAY: MOV R7, #07H
LUPA: MOV R6, #0FFH
LUPB: MOV R5, #0FFH
DJNZ R5, $
DJNZ R6, LUPB
DJNZ R7, LUPA
RET
END

source code assembly untuk password key.. 3.4

$mod51
INITLCD EQU 0740H
WRITELCD EQU 07D0H
SETDDRAM EQU 0850H
SETCGRAM EQU 0870H
COFF EQU 00CH
COMM EQU 07B0H
HOME EQU 02H
CLS EQU 01H
DOFF EQU 08H
DON EQU 0EH
PORTA EQU 2000H
PORTB EQU 2001H
CW EQU 2003H
CSEG
ORG 4000H
LJMP START
START: MOV SP, #30H
MOV DPTR, #CW
MOV A, #10010000B
MOVX @DPTR, A
LCALL INITLCD
MOV A,#COFF
LCALL COMM
MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#’K’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’E’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’L’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’O’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’M’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’P’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’O’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’K’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’ ‘
LCALL WRITELCD
MOV A,#’0′
LCALL WRITELCD
MOV A,#’9′
LCALL WRITELCD
MOV A,#HOME
LCALL COMM
LCALL LDELAY
MOV A, #CLS
LCALL COMM
MAIN: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#’S’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’Y’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’M’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’B’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’O’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’L’
LCALL WRITELCD
MOV A,#’S’
LCALL WRITELCD
SWITCH: MOV DPTR, #PORTA
MOVX A,@DPTR
MOV DPTR,#PORTB
MOVX @DPTR,A
C0: CJNE A,#01H,C1
LJMP CHAR0
C1: CJNE A,#02H,C2
LJMP CHAR1
C2: CJNE A,#04H,C3
LJMP CHAR2
C3: CJNE A,#08H,SWITCH
LJMP CHAR3
JMP SWITCH
CHAR0: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#CLS
LCALL COMM
MOV A,#00H
LCALL SETCGRAM
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000000B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000001B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000001B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011000B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00H
LCALL SETDDRAM
MOV A, #00H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A,#CLS
LCALL COMM
LJMP MAIN
CHAR1: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#CLS
LCALL COMM
MOV A,#00H
LCALL SETCGRAM
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #0000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00H
LCALL SETDDRAM
MOV A, #00H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A,#CLS
LCALL COMM
LJMP MAIN
CHAR2: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#CLS
LCALL COMM
MOV A,#00H
LCALL SETCGRAM
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00010001B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00H
LCALL SETDDRAM
MOV A, #00H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A,#CLS
LCALL COMM
LJMP MAIN
CHAR3: MOV A,#HOME
LCALL COMM
MOV A,#CLS
LCALL COMM
MOV A,#00H
LCALL SETCGRAM
MOV A, #00000000B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001010B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00010001B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00011111B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00000100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00010100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00001100B
LCALL WRITELCD
MOV A, #00H
LCALL SETDDRAM
MOV A, #00H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A,#CLS
LCALL COMM
LJMP MAIN
LDELAY: MOV R7, #07H
LUPA: MOV R6, #0FFH
LUPB: MOV R5, #0FFH
DJNZ R5, $
DJNZ R6, LUPB
DJNZ R7, LUPA
RET
END

Code tulisan berjalan dengan bahasa assembly.

$mod51
;built-in routine
INITLCD EQU 0740H
COMMANDLCD EQU 07B0H
WRITELCD EQU 07D0H
SETDDRAM EQU 0850H
;command word
DISPLAYCLEAR EQU 01H
DECCURSOR EQU 04H
INCCURSOR EQU 06H
DISPSHLEFT EQU 18H
DISPSHRIGHT EQU 1CH
CDDSR EQU 05H
CURSOROFF EQU 0CH
CSEG
ORG 4000H
LJMP START
ORG 4100H
LDELAY:
MOV R7, #03H
LOP1: MOV R6, #0FFH
LOP2: MOV R5, #0FFH
DJNZ R5, $
DJNZ R6, LOP2
DJNZ R7, LOP1
RET
START:
LCALL INITLCD
LCALL BARIS1
LCALL BARIS2
BARIS1:
;memindahkan kursor ke alamat 6h
MOV A, #14H
LCALL SETDDRAM
LCALL LDELAY
;menulis “SISMIK C KEL 09″ (dari belakang) dengan diawali perintah
;DecCursor
MOV A, #INCCURSOR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #53H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #49H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #53H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #4DH
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #49H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #4BH
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #20H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #43H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #20H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #4BH
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #45H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #4CH
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #20H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #30H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #39H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
LCALL CURSOROFF
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHLEFT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPLAYCLEAR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
RET
BARIS2:
;memindahkan kursor ke alamat 8h
MOV A, #67H
LCALL SETDDRAM
LCALL LDELAY
;mengembalikan ke penulisan normal dengan
;IncCursor lalu menuliskan “Sismik”
MOV A, #DECCURSOR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #41H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #59H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #41H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #4AH
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #49H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #57H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #41H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #52H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #42H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #20H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #46H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #49H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #CDDSR
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #54H
LCALL WRITELCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
MOV A, #DISPSHRIGHT
LCALL COMMANDLCD
LCALL LDELAY
SJMP $
END
tampilan berjalan di LCD.. semoga bisa membantu.. use DT-51 lite..and use DT-51 traine board. assembly leanguage, de gozaruyo..!! ^_^x ..!!

SET INSTRUKSI MIKROPROSESOR 8085

SET INSTRUKSI MIKROPROSESOR 8085
1. DATA TRANSFER INSTRUKSI
MOV Rd, Rs ; berfungsi mengcopy nilai dari Rs ke Rd
MOV Rd, M ; berfungsi mengcopy nilai dari M ke Rd
MOV M, Rs ; berfungsi mengcopy nilai dari M ke Rs
MVI Rd, d8 ; berfungsi memindahkan nilai register d8 ke register d8
MVI M, d8 ; berfungsi memindahkan nilai register d8 ke register M
LDA addr16 ; berfungsi menyalin data memori pada alamat yang spesifik addr16
LDAX rp ; berfungsi mengcopy data pada register pair (rp)
LXI rp, d16 ; berfungsi mengisi register pair (rp) dari nilai data d16 (alamat 16 bit)
LHLD addr16 ; berfungsi menyalin data memori pada alamat yang spesifik addr16
STA addr16 ; berfungsi menyimpan nilai data langsung dalam memori addr16
STAX rp ; berfungsi menyimpan nila data pada alamat register pair (rp)
SHLD addr16 ; berfungsi menyimpan data register H & L langsung dalam memori alamat addr16
SPHL ; berfungsi memindahkan isi dari H & L ke pointer stack
XCHG ; berfungsi menukar register H & L dengan register D & E
XHTL ; berfungsi menukar stack tertinggi dengan register H & L
PUSH rp ; push 2 byte data ke stack pada register pair (rp)
PUSH PSW ; push 2 byte data ke stack pada processor status word (8-bit)
POP rp ; Pop Two Bytes of Data off the Stack
2. ARITHMETIC INSTRUKSI
ADD reg ; instruksi penambahan pada register reg
ADD M ; instruksi penambahan pada register M
ADI d8 ; instruksi penambahan data secara immediate pada register d8
ADC reg ; instruksi penambahan menggunakan carry flag pada register reg
ADC M ; instruksi penambahan menggunakan carry flag pada register M
ACI d8 ; instruksi penambahan data d8 secara immediate menggunakan carry
DAA ; instruksi untuk mengatur bentuk desimal
DAD rp ; penambahan register pair ganda ke H & L register pair (rp)
SUB reg ; instruksi pengurangan pada register reg
SUB M ; instruksi pengurangan pada register M
SUI d8 ; instruksi pengurangan data pada d8 secara immediate
SBB reg ; instruksi pengurangan menggunakan carry flag pada register reg
SBB M ; instruksi pengurangan menggunakan carry flag pada register M
SBI d8 ; instruksi pengurangan secara immediate menggunakan carry flag pada register d8
INR reg ; instruksi kenaikan data reg setiap 1 byte
INR M ; instruksi kenaikan data M setiap 1 byte
INX rp ; instruksi kenaikan 1 data register pair (rp)
DCR reg ; instruksi penurunan data reg setiap 1 byte
3. LOGIKA INSTRUKSI
ANA reg ; menggunakan logika AND dengan logika accumulator pada data reg
ANA M ; menggunakan logika AND dengan logika accumulator pada data M
ANI d8 ; menggunakan logika AND dengan logika accumulator immediate d8
ORA reg ; menggunakan logika OR dengan logika accumulator OR pada reg
ORA M ; menggunakan logika OR dengan logika accumulator OR pada M
ORI d8 ; menggunakan logika OR dengan logika accumulator OR immediate register d8
XRA reg ; menggunakan logika eksklusif OR dengan logika accumulator eksklusif OR reg
XRA M ; menggunakan logika eksklusif OR dengan logika accumulator eksklusif OR reg M
XRI d8 ; menggunakan logika eksklusif OR dengan data immediate pada register d8
CMP reg ; membandingkan data pada reg
CMP M ; membandingkan data pada register M
CPI d8 ; membandingkan data secara immediate pada d8
CMA ; pelengkap accumulator data pada prosesor 8085
CMC ; pelengkap carry flag pada prosesor 8085
STC ; pengatur/set/setting carry flag
RLC ; pengatur rotasi/putaran accumulator pada bagian kiri
RAL ; Rotate Left Through Carry
RRC ; pengatur rotasi/putaran accumulator pada bagian kanan
RAR ; Rotate Right Through Carry
4. BRANCHING INSTRUKSI
JMP addr16 ; berfungsi untuk membuat program beralih/loncat ke addr16
J addr16 ;
CALL addr16 ; berfungsi untuk memanggil data pada addr16
C addr16 ;
RET ; berfungsi untuk kembali pada instruksi awal
R ;
RST n ; berfungsi sebagi instruksi restart secara khusus
PCHL ; berfungsi untuk memindahkan H & L pada program counter
5. MACHINE CONTROL INSTRUKSI
SIM ; membuat settingan mask interrupt pada mesin prosesor 8085
RIM ; membaca mask interrupt pada mesin prosesor 8085
DI ; mengnonaktifkan system interrupt pada mesin prosesor 8085
EI ; mengaktifkan system interrupt pada mesin prosesor 8085
HLT ; memberhentikan mesin
NOP ; tidak ada operasi apapun pada kontrol mesin

Langkah-langkah perancangan Sistem Mikrokontroller Keluarga 8051

Mikrokontroler (UC atau MCU) adalah sebuah komputer kecil dalam suatu IC yang berisi inti prosesor, memori, dan programmable input/output.
microcontroller merupakan terobosan yang terbaru dari microprosecor dan microcomputer, ini merupakan teknology semiconductor yang memiliki banyak kandungan transistor namun hanya membutuhkan ruang yang relatif lebih kecil. microcomputer hanya menangani satu program aplikasi tertentu saja, hanya satu program yang dapat di simpan. sedangkan sist6em computer dapat menangani berbagai macam aplikasi. untuk perbedaan pada ROM dan RAM, jika microcontroller perbandingannya besar antara ROM dan RAM, ROM itu sebagai media pentimpanan program kontrol sedangkan pada RAM digunakan sebagai media penyimpanan sementara. jika pada sistem komputer penyimpanan disimpan kedalam RAM, dan ROM lebih kecil.
Dalam merancang sebuah microcontroller 8051 dibutuhkan komponen-komponen dasar baik hardware maupun software (program).
Pertama, Komponen-komponen hardware dasar dari microcontroller antara lain:
1. RAM 128 bytes
2. ROM 4K bytes
3. Dua buah timers 16 bit (XTAL 1 & XTAL 2)
4. Satu serial port
5. Empat I/O ports, masing-masing memiliki 8 bits
6. Satu buah chip oscillator (external crystal)
7. Enam interrupt sources (2 external , 3 internal, Reset)
8. 64K external code (program) memory (R) PSEN
9. 64K external data memory(R/RW) by RD,WR

Mikrokontroller 8051 memiliki pin berjumlah 40 pin dan dikemas dalam DIP (Dual Inline Package).
a. Pin no.32-39 merupakan port0 I/O (Ini digunakan sebagai port serbaguna, ntuk rancangan yang lebih komplek dengan melibatkan memori eksternal jalur ini dimultiplek untuk bus data dan bus alamat.)
b. pin no.1-8 merupakan port1 I/O (digunakan untuk jalur download program.)
c. pin no.21-28 merupakan port2 I/O (sebagai bus alamat byte tinggi untuk rancangan yang melibatkan memori eksternal.)
d. pin no.10-17 merupakan port3 I/O (port ini memiliki multi fungsi)
e. Untuk pin no.9 diisi oleh RESET
f. pin no.18 & 19 diisi oleh XTAL 1 dan XTAL 2 dan terhubung dengan Oscillator
g. pin no.20 diisi oleh GROUND,
h. pin no.29 diisi oleh PSEN (Program Store Enable, berfungsi sebagai sinyal kontrol agar sebuah kontroler dapat membaca sebuah program dari memori.)
i. pin no.30 diisi oleh ALE (fungsinya sama seperti ALE di mikroprosesor. “Address Latch Enable”)
j. pin no.31 diisi oleh EA(External Access) yang harus terhubung dengan VCC serta Ground
k. pin no.40 diisi oleh VCC.
Mikrokontroler 8051 memiliki beberapa fitur penting yaitu :
a. Merupakan mikrokontoler Intel keluarga 8-bit yang didesain dengan teknologi HMOS.
b. Frekuensi operasi 12 Mhz tersedia dalam versi ROM/EPROM/EEPROM.
c. 64K memori program dan 64K memori data yang terpisah
d. Tersedia intruksi perkalian (MUL) dan pembagian (DIV)
e. Mempunyai prosesor boolean dan mendukung operasi bitwise
f. Juga tersedia dalam versi CHMOS

memory decoder

PETA MEMORI
Alamat <—8 bit-
0B00H
1AFF ROM
4KB
0600H
15FF RAM
4KB
PETA I/O
60H Port Input
70H Port Output
DAFTAR MEMORI
Komponen Alamat
(Heksa) Saluran BUS Alamat (Biner)
A 15 A 14 A 13 A 12 A 11 A 10 A9 A8 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0
ROM Awal (0B00H)
Akhir (1AFF) 0
0 0
0 0
1 0
1 1
0 0
1 1
0 1
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1
RAM Awal (0600H)
Akhir (15FF) 0
0 0
0 0
0 0
1 0
0 1
1 1
0 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1 0
1
DAFTAR PIRANTI INPUT/OUTPUT
Komponen Alamat
(Heksa) Saluran Alamat I/O (Biner)
A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0
PORT Input 60H 0 1 1 0 0 0 0 0
PORT Output 70H 0 1 1 1 0 0 0 0
Decoder memory

Sejarah Teknologi Microprosessor Pentium

sejarah intel pentium dimulai pada tahun 1990-an, dan pentium II pada tahun 1997 dan ditandai daat microprosessor mulai cocok dengan teknologi inherent yang ada di mainframe. microprosessor ini sanggat cepat berkembang pada tahun 2000-an karena menawarkan kecepatan pemrosesan yang cepat dan lebih besar.
Pentium asli adalah desain yang sangat sederhana menurut standar sekarang, dan ketika diperkenalkan pada tahun 1993 itu bukan sebuah blockbuster dengan standar sezaman RISC, baik. Sedangkan desain superscalar perusahaan (Intel pertama) tentu perbaikan pada kinerja pendahulunya, 486, hal utama yang Pentium telah terjadi untuk itu adalah kompatibilitas x86. Bahkan, keputusan Intel untuk membuat pengorbanan besar kinerja, konsumsi daya, dan biaya demi menjaga kompatibilitas mundur Pentium dengan kode warisan x86 mungkin keputusan yang paling strategis.
Pentium prosesor, yang berakar pada prosesor (TM) Intel486, Intel486 menggunakan set instruksi (dengan beberapa petunjuk tambahan).
istilah dari Prosesor Pentium adalah dari mengacu pada keluarga mikroprosesor yang berbagi arsitektur yang umum dan set instruksi. Prosesor Pentium pertama (varietas P5) diperkenalkan pada tahun 1993. Prosesor-V 5.0 itu dibuat dalam 0,8-mikron (BiCMOS) teknologi bipolar semikonduktor oksida logam yang saling melengkapi. Prosesor P5 berjalan pada frekuensi clock baik 60 atau 66 MHz dan memiliki 3,1 juta transistor.
Mikroarsitektur P5 dirancang oleh tim Santa Clara yang sama yang merancang 386 dan 486 Desain bekerja mulai pada tahun 1989;. tim memutuskan untuk menggunakan arsitektur superscalar, dengan cache on-chip, floating-point, dan cabang prediksi. Desain awal pertama kali berhasil disimulasikan pada tahun 1990, diikuti dengan peletakan-out desain. Pada saat tim ini telah insinyur beberapa lusin. Desain ditempelkan keluar, atau ditransfer ke silikon, pada April 1992, di mana beta testing-titik mulai. Pada pertengahan 1992, tim P5 memiliki 200 insinyur Intel pada awalnya direncanakan untuk menunjukkan P5 dalam. Juni 1992 di Expo pameran dagang PC, dan untuk secara resmi mengumumkan prosesor pada bulan September 1992, tetapi permasalahan desain dipaksa demo yang akan dibatalkan, dan pengenalan resmi chip ditunda sampai musim semi tahun 1993.
John H. Crawford, arsitek kepala 386 asli, co-dikelola rancangan P5, bersama dengan Donald Alpert, yang berhasil tim arsitektur. Dror Avnon dikelola desain FPU tombolK. Vinod Dham adalah general manager dari kelompok P5..
Versi berikutnya dari keluarga prosesor Pentium, prosesor P54C, diperkenalkan pada tahun 1994. Prosesor P54C yang dibuat dalam 3.3-V, 0.6-mikron BiCMOS teknologi. Prosesor P54C juga memiliki System Management Mode (SMM) untuk manajemen daya tingkat lanjut.
Prosesor Pentium memiliki dua modus operasi utama dan “mode sistem manajemen.”
Modus operasi yang menentukan instruksi dan fitur arsitektur dapat diakses.
Dua-isu arsitektur superscalar Pentium adalah cukup sederhana. Hal ini memiliki dua pipa integer lima-tahap, yang ditunjuk Intel U dan V, dan satu pipa enam-tahap floating-point. Bagian depan chip-end bisa melakukan prediksi cabang dinamis, tetapi seperti yang akan kita pelajari di saat sebagian besar sumber dayanya front-end yang dihabiskan untuk menjaga kompatibilitas mundur dengan arsitektur x86.
Pentium’s U dan pipa integer V tidak sepenuhnya simetris. U, sebagai pipa standar, sedikit lebih mampu dan berisi shifter,dimana kurang di V. Kedua pipa itu tidak sepenuhnya independen, baik, ada aturan pembatasan, yang ditempatkan batasan yang kombinasi dari instruksi integer bisa dikeluarkan secara paralel. Semua mengatakan, meskipun, dua pipa Pentium kinerja integer, integer yang disediakan cukup padat untuk menjadi kompetitif, terutama untuk aplikasi kantor integer-intensif.
Intel memproduksi mikroprosesor pertama pada tahun 1971 dan telah meng-upgrade mereka sejak. Chip Pentium diperkenalkan pada tahun 1993. Walaupun Intel telah memperkenalkan keluarga beberapa CPU sejak Pentium, menurut Intel halaman “Produk” di situs chip baru Pentium masih sedang diperkenalkan pada tahun 2010.
Arti
1. Prosesor Intel Pentium mewakili kemajuan besar dalam teknologi chip. Isinya hampir tiga kali lebih banyak transistor pendahulunya, prosesor 486 dan lebih dari dua kali lipat clock speed 486.
Jenis
2. Diproduksi oleh Intel Pentium chip untuk komputer desktop dan laptop. Chip desktop disebut Pentium D dan Pentium M chip disediakan untuk komputer laptop dan notebook.
Timeline
3. Website Intel memberikan ilustrasi sejarah yang menunjukkan bahwa chip Pentium pertama diperkenalkan in1993 pada 66 MHz. Pentium Pro tiga kali lipat kecepatan prosesor Pentium asli pada tahun 1995. Pada tahun 1997 Intel memperkenalkan Pentium 2 dan Pentium 3 dan 4 telah dirilis pada tahun 1991 dan 2000. Intel memperkenalkan Pentium M pada tahun 2002 dan Pentium D tahun 2005. Setelah chip Pentium, Intel terus membuat perangkat tambahan prosesor untuk prosesor multi-core.
o Arsitektur Superscalar – Pentium memiliki dua datapaths (pipa) yang memungkinkan untuk menyelesaikan dua instruksi per siklus clock dalam banyak kasus. Pipa utama (U) dapat menangani instruksi apapun, sementara yang lain (V) dapat menangani petunjuk sederhana yang paling umum. Beberapa pendukung RISC telah berpendapat bahwa “rumit” set instruksi x86 mungkin tidak akan dilaksanakan oleh sebuah mikroarsitektur pipelined ketat, apalagi dengan desain pipa ganda. The 486 dan Pentium menunjukkan bahwa ini memang mungkin dan layak.
o databus eksternal 64-bit menggandakan jumlah informasi yang mungkin untuk membaca atau menulis pada setiap akses memori sehingga memungkinkan Pentium untuk memuat kode cache lebih cepat dari yang 80486, tetapi juga memungkinkan akses lebih cepat dan penyimpanan 64-bit dan 80-bit FPU x87 data.
o kode terpisah dan cache data dan mengurangi fetch operan membaca / menulis konflik dibandingkan dengan 486. Dalam rangka untuk mengurangi waktu akses dan biaya pelaksanaan, keduanya 2-arah asosiatif, bukan cache 4-arah tunggal dari 486. Sebuah perangkat tambahan terkait dalam Pentium adalah kemampuan untuk membaca sebuah blok berdekatan dari cache kode bahkan ketika itu terbagi antara dua baris cache (setidaknya 17 byte dalam kasus terburuk).
o Lebih cepat unit floating point. Beberapa petunjuk menunjukkan peningkatan yang sangat besar, terutama FMUL, dengan sampai 15 kali lebih tinggi dibandingkan di FPU 80486. Pentium juga dapat mengeksekusi ST FXCH (x) instruksi secara paralel dengan sebuah instruksi (aritmatika atau load / store) FPU biasa.
o Empat-masukan alamat-adders memungkinkan Pentium untuk lebih mengurangi latency alamat perhitungan dibandingkan dengan 80486. Pentium dapat menghitung mode pengalamatan penuh dengan segmen-base + base-register + skala + segera mendaftarkan offset dalam siklus tunggal, sedangkan 486 memiliki alamat tiga-input-adder saja, dan karenanya harus membagi perhitungan seperti antara dua siklus.
o microcode bisa menggunakan kedua jaringan pipa untuk mengaktifkan auto-mengulangi instruksi seperti movsw perwakilan melakukan satu iterasi setiap siklus clock, sedangkan 80486 membutuhkan tiga jam per iterasi (dan x86 awal-chip secara signifikan lebih dari 486). Selain itu, optimalisasi akses ke kata-kata microcode pertama selama tahap decode membantu dalam membuat instruksi beberapa sering melaksanakan secara signifikan lebih cepat, terutama dalam bentuk mereka yang paling umum, dan dalam kasus yang khas. Beberapa contoh adalah (486 → Pentium, dalam siklus clock): CALL (3 → 1), RET (5 → 2), bergeser / berputar (2 ~ 3 → 1), dll
o lebih cepat penuh berbasis hardware multiplier membuat instruksi seperti MUL dan waktu beberapa IMUL cepat (dan lebih diprediksi) daripada di 80486, waktu eksekusi berkurang dari 13 ~ 42 siklus clock ke 10 ~ 11 untuk operan 32-bit .
o virtual interupsi untuk mempercepat virtual 8086 modus.
* Fitur lain:
o debug fitur Enhanced dengan diperkenalkannya port debug Processor berbasis (Lihat Pentium Processor Debugging dalam Manual Pengembang, Vol 1).
o fitur uji Enhanced diri seperti pemeriksaan paritas L1 cache (lihat Cache Struktur dalam Manual Pengembang, Vol 1).
* The Pentium MMX kemudian juga menambahkan set instruksi MMX, sebuah ekstensi instruksi SIMD integer set dasar dipasarkan untuk digunakan dalam aplikasi multimedia. MMX tidak dapat digunakan bersamaan dengan instruksi x87 FPU karena register yang digunakan kembali (untuk memungkinkan switch konteks cepat). Lebih penting adalah peningkatan dua kali lipat dari instruksi dan ukuran data cache dan perubahan beberapa microarchitectural untuk performa yang lebih baik.Boot-sector virus: replacing or inserting itself into the boot sector – an area on your hard drive (or any other disk) which will be accessed when you first turn on your computer. This virus can hinder your computer to boot from hard disk.
File Virus: infects applications. The virus is executed to spread itself on the application and related documents with him when the infected file is opened or executed.
Macro viruses: written by using the macro programming language simplified, and Microsoft Office applications, such as Word and Excel, and the currently estimated 75 percent of this strain has spread across the world. A document infected by a macro virus generally modifies the command existing and widely used (like the “Save”) to trigger its payload upon execution of that command.
Multipartite Virus: infects both files and boot sector -a criminals under the guise that can double your system continues to infect times before it was captured by antivirus scanners.
Polymorphic Virus: changes code whenever it passes different machines; theoretically,this type of virus is more difficult to be detected by antivirus scanners, but in in fact this type of virus is not well written, therefore it’s easy to be unknown.
Stealth Virus: hides itself by creating a file infected seem not to be infected, but the virus of this type rarely able to deal with the latest antivirus scanner.
A worm: will replicate itself and go into the connection network to infect any machine on the network and and then replicates itself again, taking the hard disk space and slowing down computers and networks. Even so, the worm does not modify or delete other files.
Trojan horse: does not replicate itself, but it forms a malicious program disguised as other formats such as a screen saver or image files. When it’s executed on a machine, a Trojan horse will take information from your system -such as user name and password- or to make an evil hacker take over your computer remotely (from a distance).

0 komentar:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Aulia DirUt. Powered by Blogger.
 

Followers

 

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger